Penelitian: Perlambatan Ekonomi China Tak Pengaruhi Investasi RI
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi China dilaporkan melambat ke level 6,4 persen pada kuartal keempat tahun lalu dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini sesuai prediksi yang menyebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat lebih lambat ketimbang kuartal ketiga sebesar 6,5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, China saat ini tengah melakukan penyeimbangan kembali pertumbuhan ekonomi dengan mendorong permintaan dalam negeri. Adapun penyebab perlambatan ekonomi karena tekanan perang dagang dengan AS sejak setahun terakhir.
Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Riset DBS Group, perlambatan ekonomi China mungkin sangat berpengaruh pada perdagangan global, mengingat ekonomi China menyumbang 30-40 persen terhadap pertumbuhan global dalam beberapa dasawarsa terakhir.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Bagaimana DANA terus bertumbuh secara signifikan? Selain melalui jumlah penggunanya, pertumbuhan yang signifikan juga ditandai dengan melonjaknya jumlah UMKM mitra DANA Bisnis yang kini mencapai 700 ribu dan rata-rata transaksi harian yang meningkat sebesar 102 persen (YoY).
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Mengapa globalisasi teknologi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi? Globalisasi IPTEK membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memfasilitasi transfer teknologi dan informasi antar negara.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
"Terlepas dari perkembangan di luar AS, kami menganggap narasi tentang perlambatan China kemungkinan memiliki dampak paling besar pada permintaan komoditas dan sejumlah barang konsumen. Jelas bagi kami bahwa ketika China menghadapi masalah, seluruh perdagangan dunia akan terpengaruh," kata Pakar Ekonomi DBS Group Masyita Crystallin melalui keterangan resminya, Kamis (7/2).
Bagi Indonesia, perlambatan ekonomi tersebut tidak berpengaruh besar terhadap perekonomian Tanah Air. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di angka 5,1 persen. Inflasi tetap stabil, dan indeks kepercayaan konsumen akan baik.
"Investasi di Indonesia diperkirakan akan tetap kuat, didukung oleh proyek pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," imbuhnya.
Meski demikian, perlambatan ekonomi China akan berpengaruh terhadap ekspor impor Indonesia. Nilai impor diperkirakan akan menurun adanya penurunan harga minyak. Namun, ekspor justru akan melemah lebih dalam lagi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, perlambatan ekonomi China akan mempengaruhi ekspor Indonesia. Hal tersebut kemudian akan berdampak pada ekonomi Indonesia.
"Kalau dari segi ekspor pasti ada pengaruhnya. Pertumbuhan sederhananya pilar pertama konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga. Pilar kedua investasi, pilar ketiganya ekspor dikurangi impor tentu saja," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Selasa (22/1).
Dalam kondisi saat ini untuk mengantisipasi perlambatan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mendorong investasi. Selain investasi, konsumsi rumah tangga juga akan terus digenjot.
"Dampaknya tidak terlalu besar pengaruhnya, terhadap pertumbuhan tapi ada. Itu sebabnya kalau situasi seperti ini kita harus dorong di investasinya dan konsumsinya rumah tangga," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaNamun ada tantangan besar yang mampu mempengaruhi likuiditas dan kebijakan moneter tetap ketat di tahun depan.
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca Selengkapnya