Penelitian: Punya Kartu Kredit Picu Nafsu Belanja
Merdeka.com - Sebuah penelitian ilmu saraf terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan bahwa penggunaan kartu kredit dapat merangsang sistem hadiah (reward) dalam otak Anda yang kemudian dapat berdampak pada dorongan untuk berbelanja lebih banyak dibanding yang diperlukan.
Dilansir CNBC, penulis studi dan profesor di MIT Sloan School of Management, Drazen Prelec menuturkan bahwa belanja dengan menggunakan kartu kredit seringkali membuat kita terjebak pada keinginan membeli yang lebih tinggi di masa depan. Perilaku di mana orang cenderung belanja lebih banyak ketika membayar dengan kartu kredit dibandingkan dengan uang tunai sebenarnya telah menjadi hasil dari penelitian sebelumnya.
Namun untuk studi baru ini, para peneliti melakukan pengembangan dengan menggunakan mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat apa yang terjadi pada otak ketika orang diminta untuk membeli barang, baik dengan uang tunai maupun kartu kredit.
-
Bagaimana judi merangsang sistem penghargaan di otak? Merangsang Sistem Penghargaan di Otak Layaknya narkoba maupun alkohol, judi ternyata diketahui dapat merangsang sistem penghargaan di otak. Inilah yang membuat seseorang akhirnya kecanduan judi.
-
Siapa yang merasakan efek dari stimulasi otak? Seperti seorang pria yang dirawat secara eksperimental karena epilepi dengan dipasang strip elektroda di girus fusiformisnya. Kemudian, para peneliti mulai mengirimkan denyut listrik ke area wajah fusiform dan pasien mulai melihat ilusi wajah di mana-mana. Peristiwa ini adalah halusinasi yang disebut facephenes, tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya.
-
Bagaimana chip otak membantu meningkatkan memori? Melalui elektroda yang ditanamkan langsung di otak pasien, tim dapat mengirim sinyal ke korteks temporal lateral, bagian otak yang berperan dalam penyimpanan dan pengolahan memori.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi fungsi otak? Melihat ponsel segera setelah bangun tidur menghambat fungsi kognitif. Otak yang seharusnya bangun secara alami jadi terganggu dengan informasi yang masuk begitu cepat.
-
Apa dampak self reward pada produktivitas? Anda akan merasa lebih tertantang untuk segera produktif dan menyelesaikan tanggung jawab guna mendapatkan hadiah tersebut.
-
Apa dampak belajar terhadap kognitif? Menantang otak dengan tugas-tugas belajar baru dapat membantu menjaga kecerdasan kognitif dan melindungi terhadap gangguan seperti demensia dan penyakit Alzheimer.
Saat berada di dalam MRI, partisipan kemudian diperlihatkan berbagai item di layar, mulai dari video game hingga produk kecantikan yang kemudian bisa mereka tambahkan ke keranjang belanja mereka. Lalu, mereka memiliki pilihan untuk membayar produk dengan uang tunai USD 50 atau kartu kredit.
Hasilnya, orang-orang lebih bersedia membeli barang-barang yang lebih mahal dengan kartu kredit daripada uang tunai dan menghabiskan lebih banyak uang secara keseluruhan saat menggunakan kartu kredit.
Ketika orang membeli barang dengan kartu kredit, MRI menunjukkan bahwa wilayah sistem hadiah (reward) di otak, yang disebut striatum, telah diaktifkan. Striatum bertanggung jawab untuk melepaskan dopamin dan terlibat dalam proses terciptanya perasaan senang dan bahkan kecanduan.
"Jaringan hadiah di otak diaktifkan oleh pembelian dengan menggunakan kartu kredit," kata Prelec.
Hadiah yang dimaksud, meliputi potensi cashback, diskon produk tertentu, kupon makan, hingga imbalan tiket perjalanan gratis yang siap diperebutkan oleh para pengguna semakin sering mereka menggunakan kartu kredit yang dimiliki. Berbeda dengan pembayaran tunai yang tidak memiliki sistem ini.
Alasan
Prelec menulis bahwa ketika seseorang telah terbiasa menggunakan kartu kredit sebagai metode pembayaran favoritnya maka jaringan otak telah secara kronis lebih peka oleh pengalaman sebelumnya dengan kartu kredit. Di mana tindakan menggesek kartu kredit cenderung dikaitkan dengan pembelian yang bisa menimbulkan perasaan senang.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa membayar dengan kartu kredit dapat mengesampingkan faktor penting lain, seperti biaya karena Anda dapat menunda pembayaran kartu kredit. Kenyamanan dan kemudahan semacam ini berhasil memisahkan antara pembelian dan pembayaran dalam pikiran Anda.
Hal ini disebabkan karena Anda tidak perlu mengalami kesulitan mempertimbangkan faktor harga, seperti yang Anda lakukan ketika menggunakan uang tunai.
Studi ini mendorong setiap pengguna untuk memikirkan kembali pola penggunaan kartu kredit mereka selama ini, apakah memang digunakan untuk keperluan yang penting atau justru digunakan untuk membeli sejumlah item yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya demi mengejar sistem hadiah (reward).
Prelec mengatakan bahwa aktivitas saraf berubah tergantung pada kartu: "Kartu yang Anda gunakan untuk restoran dan liburan menciptakan selera belanja yang berbeda dari kartu yang Anda gunakan untuk membeli bensin," katanya.
"Saat konsumen mengadopsi sistem pembayaran baru, seperti pembayaran nontunai, maka penting bagi orang-orang untuk memahami bagaimana mekanisme ini mempengaruhi kebiasaan belanja kita," pungkas Prelec.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.
Baca SelengkapnyaWaspada terjebak judi karena bisa bikin kecanduan, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaMengenal fenomena efek lipstik yang menjangkiti banyak orang disaat ekonomi sulit. Ternyata ini sebabnya.
Baca SelengkapnyaKemudahan akses ke berbagai produk dan layanan melalui internet seringkali membuat belanja online terasa sangat menggoda dan menyenangkan.
Baca SelengkapnyaIDI mengatakan, judi online bisa mempengaruhi orang lain bak penyakit menular.
Baca SelengkapnyaGenerasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaMedia sosial juga bertanggung jawab atas pengeluaran Gen Z yang tidak terkendali
Baca SelengkapnyaImpulsif saat berbelanja sering dijadikan sebagai sarana untuk melepas penat ketika seseorang sedang mengalami stres.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal negatif yang dibawa oleh gaya hidup konsumtif.
Baca SelengkapnyaMenjaga pola makan adalah salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya dengan tidak makan berlebihan karena dapat memicu banyak masalah pada tubuh.
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca Selengkapnya