Penerapan cukai minuman pemanis bisa rugikan pendapatan negara
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah untuk menerapkan objek cukai baru yaitu cukai minuman pemanis. Penerapan objek cukai baru ini guna mencapai target pendapatan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 186,52 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triyono Prijosoesilo mengatakan pengenaan cukai minuman pemanis akan memberikan dampak negatif pada industri ini serta industri pendukungnya seperti pemasok, distribusi, pedagang dan juga pada tenaga kerja. Aturan ini juga akan memberikan sinyal negatif pada investor dan akan menurunkan daya saing industri di Indonesia terhadap negara lain seperti China dan Malaysia.
"Di Indonesia dengan konsumsi perkapita minuman berkarbonasi atau minuman berpemanis yang masih rendah potensi pendapatan yang dapat diperoleh dari cukai juga tidak signifikan bahkan dapat merugikan pendapatan negara," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (4/12).
-
Mengapa cukai minuman berpemanis diterapkan? Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.
-
Dimana cukai minuman berpemanis telah diterapkan? Banyak negara telah menerapkan cukai ini dengan hasil positif. Di Meksiko, misalnya, cukai yang diterapkan sejak tahun 2014 menghasilkan penurunan konsumsi minuman berpemanis hingga 11,7 persen pada rumah tangga miskin dan 7,6 persen pada populasi umum dalam dua tahun.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
Menurut dia, Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) telah melakukan studi pada 2012 terhadap minuman pemanis. Studi tersebut menunjukkan dampak buruk atas pengenaan cukai pemanis.
"Penurunan pendapatan industri minuman ringan sebesar Rp 5,6 triliun. Terjadi, penurunan pendapatan pemerintah sebesar Rp 783,4 miliar serta penurunan output ekonomi sebesar Rp 12,2 triliun," kata dia.
Triyono menambahkan penerapan cukai pada minuman berkarbonasi atau minuman berpemanis bukan kebijakan yang tepat dan bertentangan dengan kebijakan deregulasi Pemerintahan Presiden Jokowi yang bertujuan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kebijakan cukai tersebut hanya akan membuat Indonesia menjadi kehilangan daya saing dan kurang menarik investor. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaGAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.
Baca SelengkapnyaMengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha cemas jika pengenaan cukai minuman berpemanis bakal merubah komposisi dari produk yang ada.
Baca SelengkapnyaPengusaha memang menaruh perhatian lebih terhadap pungutan cukai untuk minuman berpemanis.
Baca SelengkapnyaMinuman berpemanis dianggap sebagai pemicu penyakit diabetes, pengusaha berikan data lain.
Baca SelengkapnyaJika daya beli masyarakat menurun maka industri minuman berhak mendapatkan insentif untuk menggenjot daya beli.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaBea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca Selengkapnya