Penerapan Industri 4.0 Bakal Tekan Biaya Produksi Hingga 40 Persen
Merdeka.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman mengatakan bahwa penggunaan teknologi di industri 4.0 bakal memberikan sejumlah manfaat, termasuk menekan biaya produksi.
"Mereka (para pelaku usaha Mamin) bilang biaya produksi bisa turun 30-40 persen dengan menerapkan industri 4.0," kata dia, di acara acara Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (16/4).
Sejauh ini, kata Adhi, sejumlah industri mamin, terutama industri berskala besar sudah mulai memanfaatkan teknologi 4.0. "Untuk perusahaan besar tidak masalah, tapi perusahaan yang kecil menengah. Untuk itu saya mendorong pemerintah ikut membantu bagaimana memikirkan modal, karena ujung-ujungnya daya saing kita harus meningkat. Itu yang paling penting," urai Adhi.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana MMA Impact Indonesia 2024 membantu pemimpin industri? Acara ini berfungsi sebagai wadah bagi para pemimpin untuk berbagi wawasan, strategi, dan solusi marketing terkini.
-
Apa kontribusi AI terhadap ekonomi Indonesia? Artificial Intelligence (AI) punya kontribusi yang menggiurkan bagi ekonomi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
"Industri mamin besar memang lebih mudah tapi saya mendorong yang kecil pun juga ikut. Karena 4.0 ini bukan monopoli industri besar, jadi industri kecil pun bisa menerapkan ini asal ada kemauan," imbuh dia.
Dia pun menyebutkan bahwa selama ini industri-industri besar pun turut melaksanakan pelatihan bagi industri kecil menengah untuk memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usaha.
"Industri besar ternyata membuka diri, kita sudah banyak membuka training-training di lokasi industri besar. Itu kita apresiasi karena mereka bukan hanya jalan sendiri, tapi terbuka bagaimana yang menengah dan kecil ini mau belajar ke sana," tandasnya. (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
GAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaProgram pembinaan tech startup yang konsisten dilakukan oleh Kemenperin diharapkan bisa membuka jalan bagi startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaTren digitalisasi manajemen rantai pasok akan terus bertumbuh karena transformasi digital telah menjadi bagian dari perencanaan strategi jangka panjang.
Baca SelengkapnyaGagasan Advance Integrated Production Planning System untuk optimalisasi laba perusahaan, yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaBPS mencatat jumlah kelas menengah pada tahun 2019 mencapai 57,33 juta orang.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, tantangan ini bukan tak ada solusi. Teknologi dipercaya akan memperkuat industri makanan dan minuman dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menjelaskan, selain menciptakan lapangan kerja, hilirisasi juga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah.
Baca SelengkapnyaJika daya beli masyarakat menurun maka industri minuman berhak mendapatkan insentif untuk menggenjot daya beli.
Baca Selengkapnya