Penerimaan negara dari sektor migas baru 83 persen dari target
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, penerimaan negara dari sektor migas mencapai USD 12,45 miliar per 4 Desember 2015. Angka ini baru mencapai 83,05 persen dari target yang telah ditetapkan pemerintah dalam APBN-P 2015 sebesar USD 14,99 miliar.
Rendahnya capaian target disebabkan harga minyak dunia yang terus anjlok. Penurunan harga minyak akibat dari fenomena energi terbaru di Amerika Serikat yaitu shale gas.
Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro mengakui penurunan harga migas berimplikasi pada realisasi penerimaan negara dari sektor migas masih jauh dari target.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa penyerapan karbon menurun? Penelitian ini menyimpulkan bahwa hutan dan tanah hampir tidak mampu menyerap karbon, disebabkan oleh jumlah karbon yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan kemampuan alam untuk menyerapnya.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
"Amerika punya energi lain yaitu shale gas. Itu membuat demand turun, tapi supply berlebih karena dia pengguna terbesar minyak. Mulai melorot sampai sekarang bertahan di harga sekian. Yang nggak saya ngerti, produksi naik terus, kenapa itu berlebih terus produksinya, termasuk shale oil," kata Elan di acara Media Gathering SKK Migas di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/12).
Berdasarkan catatan SKK Migas, rata-rata lifting minyak mencapai 787,510 barel per hari atau 95,45 persen dari target yang ditetapkan sebesar 825.000 barel per hari. Untuk gas, sudah tercapai 6.924,94 billion british thermal unit (BBTU) atau 97,82 persen dari target sebesar 7.079 BBTU.
Selain itu, kata elan, untuk cost recovery dari data terbaru telah mencapai USD 13,94 miliar atau 98,86 persen dari yang ditetapkan pemerintah sebesar USD 14,10 miliar.
"Kami terus tekan cost recovery ini. Dari yang diusulkan K3S tahun 2015 cost recovery sebesar USD 16,12 miliar," tukasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaBea Cukai menopang postur APBN sepanjang tahun 2023
Baca SelengkapnyaPenurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca Selengkapnya