Penerimaan Pajak Ditargetkan Capai Rp1.510 Triliun di 2022
Merdeka.com - Badan Anggaran DPR RI menyepakati penerimaan pajak tahun 2022 naik menjadi Rp 1.510 triliun. Angka ini lebih tinggi Rp 3,08 triliun dari yang diusulkan pemerintah sebelumnya dalam Rancangan APBN 2022.
"Target penerimaan perpajakan tahun 2022 sebesar Rp 1.510.001,2 miliar atau lebih tinggi Rp 3.082,6 miliar dari target perpajakan yang diusulkan dalam RAPBN 2022," kata Anggota Banggar DPR dari Fraksi Golkar, Bobby A. Rizaldi Jakarta, Selasa (28/9).
Bobby menjelaskan kenaikan target penerimaan perpajakan didapatkan dari hasil optimalisasi penerimaan pajak sebesar Rp 2,07 triliun. Selain itu hasil optimalisasi penerimaan kepabeanan dan cukai juga ditingkatkan menjadi Rp 1,0 triliun.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Kenapa dana Pemilu 2024 lebih tinggi dari Pemilu sebelumnya? Perbedaan jumlah anggaran salah satunya disebabkan adanya kenaikan honorium Badan Adhoc, yakni petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
"Kenaikan target penerimaan perpajakan tersebut didapatkan dari hasil optimalisasi penerimaan pajak sebesar Rp2.079,4 miliar dan hasil optimalisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp1.003,2 miliar," kata Bobby.
Penerimaan pajak tersebut bersumber dari perpajakan yang ditargetkan Rp 1.265 triliun. Rinciannya Pph Migas Rp 47,31 miliar, Pph Non Migas Rp 663,56 miliar, PPN dan PPnBM Rp 554,38 miliar, PBB Rp 18,35 miliar dan pajak lainnya Rp 11,38 miliar.
Sedangkan dari penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 245,0 miliar. Terdiri dari pendapatan cukai Rp 203,92 miliar, bea masuk Rp 35,16 miliar dan bea keluar Rp 5,91 miliar
Bobby tahun depan akan dilakukan ekstensifikasi barang kena cukai. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi eksternalitas negatif atas konsumsi barang tertentu. "Pada tahun 2022 akan dilakukan ekstensifikasi barang kena cukai baru," kata diaa.
Pemerintah dan DPR sepakat untuk melakukan ekstensifikasi cukai baru antara lain cukai produk plastik sekali pakai seperti kantong belanja plastik dan olahan plastik (wadah dan kemasan, peralatan makanan dan minuman), serta cukai minuman bergula dalam kemasan (MBDK).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menyampaikan, pemerintah dan DPR telah menyepakati target PNBP tahun depan sebesar Rp513,63 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDasco juga mengonfirmasikan jika setoran pajak tahun 2025 telah menghitung kenaikan PPN sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara di 2024 ditargetkan capai Rp2.781,3 triliun, di mana penerimaan perpajakan ditargetkan capai Rp2.307,9 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen di tahun 2025.
Baca Selengkapnya