Penetrasi LNG Pertamina ke Industri Hotel & Restoran Dinilai Strategis, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Penetrasi bisnis gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) skala kecil Pertamina ke industri wisata serta hotel, restoran, dan kafe (horeka) dinilai strategis.
Pengamat ekonomi dan bisnis Universitas Mulawarman, Aji Sofyan Effendi mengatakan, penetrasi tersebut bisa memangkas rantai distribusi gas yang selama ini menjadi salah satu komponen biaya pengolahan.
"Dengan demikian, berarti pula memperkecil biaya pokok produksi, menekan harga jual produk atau jasa kepada masyarakat, serta meningkatkan usaha itu sendiri. Yang penting, penetrasi tersebut harus diimbangi peningkatan safety," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
-
Bagaimana Pertamina mencapai efisiensi biaya? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
-
Kenapa Pertamina fokus pada efisiensi biaya? Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.'Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga USD 1,25 Miliar,' ujar Nicke.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Apa strategi Pertamina untuk mengurangi emisi? Pada diskusi bertema 'Ocean High Level Panel: Embodiment of Blue Economy Through a Sustainable Use of Coastal and Marine Resources to Save the Ocean Environment' di Paviliun Indonesia - COP 28, Yoki menjelaskan empat strategi dalam mengurangi emisi. Pertama, desain kapal ramah lingkungan. Saat ini PIS memiliki 19 kapal ramah lingkungan dan tiga kapal yang memenuhi standar emisi International Maritime Organization (IMO) tier tiga.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
Menurut dia, apa yang dilakukan Pertamina tersebut merupakan bentuk kehadiran BUMN energi itu di seluruh lapisan entitas bisnis masyarakat.
"Jika sudah merambah pada industri wisata, hotel, restoran, dan kafe, terlebih pada UMKM, ini adalah wujud kehadiran negara dalam meningkatkan dan mengembangkan dunia bisnis Indonesia dan juga menumbuhkan pendapatan masyarakat," katanya.
Koordinator Indonesia Energi Watch (IEW) Adnan Rarasina juga mendukung penetrasi LNG skala kecil Pertamina ke sektor industri wisata, hotel, kafe, dan restoran. Menurut dia, penetrasi tersebut akan memperkuat Pertamina sehingga menjadikan BUMN tersebut lebih sehat.
"Pertamina memang harus kreatif dalam membuka pangsa pasar baru. Kita harus mendukung upaya tersebut," katanya.
Saat ini, Pertamina melalui PT Pertagas Niaga (PTGN) memasok LNG untuk kebutuhan sektor industri wisata, dan Horeka (hotel, restoran, dan kafe). Pada Oktober 2018, misalnya, PTGN memasok LNG untuk pasar horeka ke wilayah Bali di The Patra Bali Resort & Vilas. Langkah ini dinilai sangat tepat mengingat Bali merupakan pasar horeka yang sangat besar.
Sebelum di Bali, PTGN juga merambah industri horeka di Bandung dan Jakarta. Di Bandung, antara lain Hilton hotel, Aryaduta Hotel, Fave Hotel, V Hotel, Ibis Hotel dan Papandayan Hotel. Sedangkan di Jakarta antara lain Fave Hotel, SwissBell Hotel, Amaris Hotel, dan Ibis Hotel.
Upaya memasok LNG ke sektor horeka, merupakan perluasan bisnis yang dilakukan PTGN. Sebelumnya, Bisnis yang dirintis sejak 2013 itu, diawali dengan kesuksesan melakukan uji coba pada industri pertambangan di Indominco dan Berau Coal, sebagai altenatif bahan bakar pada alat beratnya.
Fase komersial kemudian berlanjut pada beberapa mall di Balikpapan seperti Balcony Mall dan Balikpapan Super Block. Selain itu, juga RSUD AWS di Samarinda, Power Plant Pertamina EP di Tanjung dan PLTG Sambera milik PLN di Samarinda, bahkan PTGN mampu memasok LNG sampai ke Wilayah Ambon di Ambon City Center, Maluku. Seluruh pasokan tersebut bersumber dari fasilitas LNG filling station di PT Badak yang dimiliki dan dikelola oleh Pertagas dan Pertagas Niaga.
PTGN bersama Pertagas juga memiliki fasilitas LNG filling station di PT Perta Arun Gas (PAG). Fasilitas ini melayani konsumen di daerah Sumatera Utara, Medan dan sekitarnya. Beberapa konsumen yang telah dipasok LNG oleh PTGN melalui LNG trucking yakni Domas Agro Inti Prima, Energi Sejahtera Mas, Mark Dinamic dan Mortar Utama.
Selain itu, PTGN juga melakukan penetrasi pasar hingga ke Pulau Jawa. Antara lain, memasok LNG sebagai bahan bakar power generator pada rangkaian gerbong kereta api milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) rute Bandung-Jakarta dan Bandung-Surabaya dengan hasil sangat baik.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotel Gumaya merupakan salah satu pelanggan komersial yang kini menggunakan gas pipa PGN.
Baca SelengkapnyaKarena aspek ini menentukan bagaimana setiap negara bergerak untuk menuju target Net Zero Emission.
Baca SelengkapnyaBantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik Global, PGN Ambil Langkah Begini
Baca SelengkapnyaMelalui keandalan infrastruktur terintegrasi, PGN memproyeksikan penyaluran gas bumi sebesar 13.800 m3 per bulan ke Hotel Nusantara.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaKontribusi jumlah jargas sambungan rumah tersebut setara dengan penurunan subsidi LPG sebesar Rp1,7 triliun.
Baca SelengkapnyaLNG dapat menjadi pertimbangan bagi industri dan ritel, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.
Baca SelengkapnyaPengelola makanan di tenan-tenan stasiun misalnya, bisa memanfaatkan jaringan gas.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAdapun tujuan kesepakatan ini untuk menjajaki potensi dalam perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan penyediaan gas bumi.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur terintegrasi menjadi tantangan tersendiri dan peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.
Baca Selengkapnya