Pengadaan barang proyek Rp 13 T milik Pertamina dimulai Oktober 2016
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) akan mulai melakukan pengadaan barang dalam proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur dimulai pada Oktober 2016. Proyek peningkatan kapasitas kilang ini diperkirakan menelan dana hingga USD 1 miliar atau setara Rp 13 triliun.
Saat ini, Pertamina tengah menyelesaikan pengadaan barang tersebut kategori 'long lead item' (LLI) atau barang dengan proses pembuatan dan pengiriman yang cukup lama.
"Perkiraan kami, sekitar USD 1 miliar barang berkategori LLI akan dilaksanakan proses pengadaannya oleh Pertamina. Pengadaan oleh Pertamina ini sekaligus merupakan tahapan konkret kami untuk percepatan proyek," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/9).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga selesaikan tugasnya? Berakhir pada 8 Januari 2024, Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
-
Apa yang dipersiapkan Pertamina untuk Tahun Baru? Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
-
Kapan Pertamina targetkan penyelesaian penyimpanan karbon? ‘Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan,’ kata Oki.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
Proses pengadaan RDMP Kilang Balikpapan akan dimulai pada Oktober 2016 dan akan tuntas pada kuartal I-2017.
"Pengadaan ini dalam proses yang terpisah dengan paket EPC (konstruksi) yang nanti akan dikerjakan oleh kontraktor EPC. Dengan demikian, selain dapat dilakukan percepatan proses, pengadaan oleh Pertamina untuk memastikan proyek dapat berjalan secara efisien," jelasnya.
Terkait dengan target penyelesaian proyek RDMP Kilang Balikpapan, Hardadi mengatakan tahap konstruksi akan dimulai pada awal 2017. Sedangkan, tahap 'mechanical completion' dan 'commissioning' RDMP Balikpapan ditargetkan pada Juli 2019, sehingga diharapkan proyek dapat dioperasikan mulai September 2019.
"Untuk itu, kami akan melakukan 'final investment decision' (FID) RDMP Balikpapan pada awal Juli 2017 yang segera diikuti dengan konstruksi fisik," jelasnya.
Pakar ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Dirgo Purbo, menilai upaya Pertamina untuk mempercepat proyek-proyek pembangunan kilang dinilai menjadi bagian dalam menjalankan program untuk menjamin pasokan energi nasional. Pertamina saat ini mengebut Proyek RDMP empat kilang, yakni Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Kilang Balikpapan.
Proyek RDMP akan dimulai dari Kilang Balikpapan. Pertamina berupaya mempercepat Proyek RDMP RU V Balikpapan, salah satunya dengan segera melakukan proses pengadaan LLI.
"Langkah Pertamina sudah on the right track. Langkah itu merupakan bagian dalam upaya menjalankan daripada program energy security Indonesia," kata Dirgo.
Selain proyek RDMP terhadap empat kilang, proyek RDMP juga akan dilanjutkan terhadap Kilang Plaju Sungai Gerong.
Pertamina juga mendapatkan penugasan dari Menteri Energi dan Sumbet Daya Mineral untuk membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur bersama mitra yang ditunjuk Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia. Selain itu, Pertamina juga ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan kilang baru di Bontang melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Anggota Dewan Energi Nasional Rinaldy Dhalimi, mengatakan upaya untuk mempercepat pembangunan kilang sangat diperlukan untuk mengurangi impor BBM. "Kita harus percaya bahwa segala sesuatunya dilakukan dengan baik dan transparan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaRealisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berharap, hingga akhir 2024, Tol Trans Sumatera akan tersambung dari Bakauheni sampai Jambi.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.
Baca SelengkapnyaSisanya sebanyak 42 PSN, ditargetkan selesai setelah tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaPT SUNI Bakal Gelontorkan Belanja Perseroan telah mencapai 30,5 persen target laba bersih tahun.Modal Rp327,4 Miliar di Tahun 2024
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.
Baca SelengkapnyaButuh waktu 8 tahun untuk pemerintah menyelesaikan 158 Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaPasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga akan memenuhi kebutuhan Green Petroleum Coke PT Indonesia BTR New Energi Material yang mencapai 100.000 Metrik Ton (MT) per tahun.
Baca SelengkapnyaSejumlah proyek infrastruktur PSN lainnya yang masih dikerjakan oleh perseroan saat ini yaitu seperti Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi.
Baca Selengkapnya