Pengadaan Tanah 2 Bendungan Pengendali Banjir Jakarta Capai Rp 1,45 T
Merdeka.com - Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hari Suprayogi menyatakan, pihaknya membutuhkan dana hampir Rp 1,5 triliun hanya untuk pengadaan lahan konstruksi Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor.
"Kalau total untuk Bendungan Sukamahi sekitar Rp 500 miliar, Bendungan Ciawi mendekati Rp 1 triliun," ungkap dia di Bendungan Ciawi, Bogor, Rabu (26/12).
Menurut catatan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, resume pengadaan tanah untuk kedua waduk tersebut mencapai angka Rp 1,45 triliun. Untuk di Bendungan Sukamahi, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 500 miliar untuk 645 bidang tanah atau seluas 46,69 hektare (ha).
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Apa saja yang dibangun Kementerian PUPR untuk air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Mengapa Bendungan Pucang Gading dibangun? Banjir di Kota Semarang sebenarnya sudah sering terjadi sejak era Hindia Belanda. Oleh karena itu dibangunlah beberapa pintu air atau bendungan.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa yang membantu Prabowo dalam proyek sumur bor? Dalam arahannya, Menhan Prabowo sempat menjelaskan program proyek sumur bor ini merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Sementara untuk di Bendungan Ciawi, ongkos yang dikeluarkan harus lebih besar, yakni Rp 995 miliar untuk 940 bidang tanah atau seluas 76,6 ha.
Secara hitungan, Hari Suprayogi meneruskan, pembebasan lahan di Bendungan Sukamahi telah mencapai angka 50 persen, sedangkan Bendungan Sukamahi baru sekitar 35 persen. "Di sini (Ciawi) baru 35 persen, di sana (Sukamahi) 50 persen. Tapi semuanya progres, semuanya progres pembebasan lahan," jelas dia.
Adapun berdasarkan data Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR per 26 Desember 2018 ini, jumlah lahan yang telah dibayar di proyek Bendungan Sukamahi sebanyak 341 bidang atau seluas 18,06 ha. Sementara lahan yang belum dibayar sebesar 304 bidang atau 28,63 ha.
Sebanyak 205 atau 18,6 ha bidang tanah di proyek waduk tersebut kini dikabarkan masih dalam proses musyawarah.
Sedangkan untuk di Bendungan Ciawi, luas bidang bendungan yang telah dibayar yakni 239 bidang atau 24,03 ha. Sementara bidang yang belum terbayarkan sebesar 701 bidang atau 52,57 ha, dengan yang masih dalam proses musyawarah yakni 131 bidang atau 14,36 ha.
Namun begitu, sebanyak 85 bidang seluas 6,99 di waduk tersebut kini tengah menunggu tahapan pembayaran, dan ditargetkan rampung pada pekan ketiga Januari 2019.
Terkait target pembangunan fisik, Hari Suprayogi berharap, kedua bendungan itu bisa rampung pada akhir tahun depan. "Diharapkan 2019 akhir bisa selesai. Kita rencanakan Desember 2019 selesai," pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan pembebasan lahan proyek bendungan penahan banjir Jakarta yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor sedikit terkendala. Hal ini lantaran adanya bangunan seperti vila di tempat tersebut.
"Ini (realisasi) dibandingkan rencana memang ada defiasi dikarenakan masalah pembebasan lahan," ungkap Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Hari Suprayogi, di Bendungan Ciawi, Bogor, Rabu (26/12).
Sejauh ini proses pembebasan lahan di Bendungan Sukamahi baru mencapai 50 persen dan Bendungan Ciawi baru sekitar 35 persen. Pembangunan kedua bendungan tersebut dimaksudkan untuk menahan kiriman air dari hulu ke hilir yang kerap membuat Jakarta banjir saat musim hujan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bendungan dan Instalasi Pengolahan Air itu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaBendungan Leuwikeris itu dibangun sejak 2016 atau selama delapan tahun pembangunannya dengan dana bersumber dari APBN senilai Rp3,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBendungan yang berlokasi di Lampung Timur ini dibangun sejak tahun 2017.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, Bendungan Lolak, memiliki kapasitas 16 juta meter kubik dan dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.
Baca SelengkapnyaBendungan Margatiga memiliki luas genangan mencapai 2.313 hektare (Ha) dan daya tampung sebanyak 42 juta meter kubik.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaCegah Krisis Air, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Penataan KSPN Wakatobi
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan itu menelan menelan biaya Rp836 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf, Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan curah hujan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun.
Baca Selengkapnya