Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Mogok kerja Sekarga dan pilot Garuda Indonesia rusak citra pemerintah

Pengamat: Mogok kerja Sekarga dan pilot Garuda Indonesia rusak citra pemerintah Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pengamat intelijen, Ngasiman Djoyonegoro menilai ancaman mogok Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) masuk pada tahap merusak citra pemerintah. Dalam pandangannya, kasus yang membelit perusahaan pelat merah tersebut menyangkut politik dan ekonomi.

"Jika dirunut ada strategi besar di balik rencana mogok yaitu dari pemilihan waktu. Awalnya, saat Ramadan dan Idul Fitri yang berbarengan dengan mudik Lebaran 2018. Kini, mengancam lagi berdekatan dengan jadwal keberangkat jemaah haji Indonesia dan Idul Adha. Ini ada apa?" ujar Ngasiman yang juga Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS) ini seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/7).

Program Haji sendiri merupakan program nasional sekaligus internasional, dengan demikian, ancaman mogok akan mengganggu hajatan dan kepentingan umat muslim yang akan menunaikan ibadah haji. Jemaah haji Indonesia 1439 Hijriyah akan mulai diberangkatkan ke Arab Saudi pada 17 Juli 2018. Keberangkatan jemaah akan dibagi dalam dua gelombang penerbangan.

Gelombang pertama akan menuju Madinah pada 17-29 Juli. Gelombang kedua berangkat ke Jeddah mulai 30 Juli sampai 15 Agustus. Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pengangkutan udara jemaah haji Indonesia tahun 2018 akan menggunakan jasa maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Melihat data tersebut, Ngasiman melihat kasus mogok kerja yang akan dilakukan Sekarga dan APG tidak ada kaitannya dengan hubungan industrial antara karyawan dengan perusahaan. Kasus yang membelit perusahaan pelat merah ini kental bernuansa politik dan ekonomi.

"Pertama, harus dilihat siapa aktor politik yang bermain. Kedua, indikasi adanya aktor ekonomi sangat terlihat karena Garuda Indonesia adalah aset pemerintah yang sangat seksi," ujar Simon.

Simon menilain, aktor politik ingin menciptakan kegaduhan dalam tubuh pemerintah Joko Widodo dan BUMN sebagai sasarannya. Jika mogok kerja terjadi, tentunya citra pemerintah yang tercoreng karena dinilai gagal dalam menciptakan kondisi aman di tahun politik.

Kemudian, dalam sisi ekonomi terlihat ada upaya sistematis untuk membuat kesan manajemen Garuda Indonesia gagal dalam mengelola bisnis. Situasi tidak kondusif ini ditujukan untuk membuat karut-marut yang arahnya Garuda Indonesia diambang kebangkrutan.

"Semua tuntutan karyawan dan pilot sudah dipenuhi manajemen. Kinerja manajemen mengalami trend positif, semua dapat dilihat dalam laporan keuangan Garuda. Jadi, apalagi alasan mereka? Saya menduga mereka yang ngotot mogok kerja hanya kelompok kecil," tegas Simon.

Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam menyelamatkan aset nasional. Pemerintah juga perlu mengidentifikasi siapa-siapa biang kerok di dalam tubuh Garuda Indonesia dan aktor-aktor intelektual di luar yang bermain.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi), Haryo Budi Santoso menegaskan, sekitar 5000 awak kabin Garuda Indonesia tidak akan ikut serta dalam rencana mogok kerja yang akan dilakukan oleh Sekarga dan APG.

"Ikagi tidak ikut mogok kerja," ujar Haryo Budi Santoso.

Pernyataan Haryo Budi Santoso ini menyikapi gonjang ganjing rencana mogok kerja Sekarga dan APG dalam waktu dekat ini.

Diketahui, APG bersama Sekarga mengklaim mogok kerja bagian dari tuntutan kepada manajemen untuk melakukan restrukturisasi jumlah direksi dari delapan menjadi enam orang. Idealnya, cukup direktur utama, direktur operasi, direktur teknik, direktur keuangan, direktur personalia, dan direktur niaga.

Pekerja meminta pergantian direksi dari kalangan profesional di bidang penerbangan dari kalangan internal perusahaan. Tuntutan tersebut diajukan setelah menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen GIAA. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Surat Cinta Mahasiswa UGM untuk Pratikno & Ari Dwipayana: Kembalilah Pulang
VIDEO: Surat Cinta Mahasiswa UGM untuk Pratikno & Ari Dwipayana: Kembalilah Pulang

Sejumlah Mahasiswa Fakultas Ilmu Politik UGM menggelar aksi mengajak Pratikno dan Ari Dwipayana untuk kembali 'pulang' ke jalan demokrasi.

Baca Selengkapnya
PDIP Jakarta Nilai Banyaknya Revisi UU Jadi Ciri Awal Pemerintahan Otoriter
PDIP Jakarta Nilai Banyaknya Revisi UU Jadi Ciri Awal Pemerintahan Otoriter

"Merubah banyak undang-undang sebelum berkuasa adalah ciri awal otoritarian di negara otoriter," kata Gilbert

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran
Politikus PDIP: Ada Toxic Relationship Sekitar Pak Jokowi Paksakan Duet Prabowo-Gibran

Dia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia

Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.

Baca Selengkapnya
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.

Baca Selengkapnya
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Bikin Petisi Kritik Pemerintah, Ini Reaksi Jokowi
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Bikin Petisi Kritik Pemerintah, Ini Reaksi Jokowi

Petisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM bersama guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak: Itu Politik Adu Domba untuk Pecah Belah Bangsa
Istana Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak: Itu Politik Adu Domba untuk Pecah Belah Bangsa

Menurut dia, politik adu domba tersebut sudah usang dan tidak disukai oleh masyarakat kita.

Baca Selengkapnya
Gambar Asli Lambang Garuda Biru Peringatan Darurat yang Sedang Viral Ternyata dari Video YouTube Horor Fiktif
Gambar Asli Lambang Garuda Biru Peringatan Darurat yang Sedang Viral Ternyata dari Video YouTube Horor Fiktif

Gambar Lambang Garuda bertuliskan 'Peringatan Darurat yang viral di media sosial ternyata berasal dari penggalan video YouTube horor fiktif.

Baca Selengkapnya
Jawab Isu Retaknya Hubungan Jokowi dan Prabowo, Begini Kata Istana
Jawab Isu Retaknya Hubungan Jokowi dan Prabowo, Begini Kata Istana

Juri menambahkan, kabar tak benar itu hanya menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.

Baca Selengkapnya