Pengamat: Negara maju saja masih investasi infrastruktur
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo terus menggenjot pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan saat ini tidak hanya berhubungan dengan ekonomi saja, namun juga untuk menyatukan bangsa Indonesia.
Salah satu bukti bahwa Jokowi fokus membangun infrastruktur adalah alokasi dana APBN untuk infrastruktur yang terus naik tiap tahun. Pada tahun depan, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 409 triliun untuk sektor ini.
Pengamat ekonomi, Denni Puspa Purbasari mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang besar memang harus memiliki infrastruktur yang baik. "Negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi besar memiliki infrastruktur yang baik. Untuk maju, untuk tumbuh butuh infrastruktur, bahkan negara maju itu masih investasi infrastruktur," katanya dalam sebuah diskusi,
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Apa ciri utama negara maju? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Menurut Denni, bila dibandingkan dengan dengan negara lain, penyediaan infrastruktur Indonesia masih terbilang lebih rendah. "Indonesia masih di bawah Thailand dan Malaysia jika dibandingkan dengan rasio antara GDP Perkapita dengan infrastruktur."
Dalam pandangan Denni, karakter infrastruktur tipe Proyek Strategis Nasional berkarakter memang tidak bisa langsung memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi secara short time, tapi secara long time ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi.
Ketua Dewan Nasional KPA, Iwan Nurdin mengatakan, realitas pembangunan infrastruktur tidak hanya di kota besar, tapi juga sampai di desa-desa. "Bisa kita lihat, alokasi dana desa terserap untuk infrastruktur."
Namun demikian, menurut Iwan, pembangunan infrastruktur bukan tanpa masalah. Pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur seringkali menimbulkan konflik sosial.
"Masalah lainnya adalah tanah. Anggaran tanah untuk infrastruktur rendah, selain itu proses pengadaan tanah dalam proyek infrastruktur terlalu birokratis, akibatnya seringkali menimbulkan konflik sosial," imbuh Iwan.
Untuk itu, lanjut Iwan, perlu ada ada terobosan baru oleh pemerintah.
Selain itu, Iwan menambahkan, pembangunan infrastruktur masih kering secara imajinasi sosial. "Ini juga yang menyebabkan konflik sosial".
Sementara itu, pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah mengarah kepada perbaikan. Akan tetapi, menurut Burhan, ada hal-hal yang perlu dan mendesak harus dilakukan pemerintah.
"Meskipun persepsi publik terhadap inflasi dan infrastruktur membaik, tetapi terdapat permasalahan yang perlu segera diselesaikan di antaranya lapangan kerja, jumlah orang miskin, yang meskipun terjadi penurunan, tetapi masih banyak", pungkas Burhan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kemanfaatan pembangunan jalan bebas hambatan itu banyak dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini tengah mengebut pembangunan IKN di Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaSalah satu dampak signifikan dari pembangunan infrastruktur adalah peningkatan konektivitas nasional.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaBambang menyebut Kementerian PUPR mencatat infrastruktur dan fasilitas yang dibangun menggunakan dana APBN mencapai sekitar 38 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi Indonesia saat ini makin solid, ditandai dengan indikator fundamental seperti pertumbuhan ekonomi yang mampu mencapai 5,17% di kuartal 2-2023
Baca Selengkapnya