Pengamat: Pemerintah tak cabut, hanya pangkas subsidi listrik
Merdeka.com - Pemerintah tak sepenuhnya mencabut subsidi listrik. Dalam APBN 2016, anggaran subsidi listrik tetap ada walaupun berkurang dari postur anggaran tahun sebelumnya.
Anggaran subsidi listrik 2016 sebesar Rp 38,39 triliun. Angka ini turun dibanding 2015 sekitar Rp 60 triliun.
"Artinya di sini namanya subsidi tidak cabut," tegasnya dalam diskusi Senator Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN dan DPD RI di Dewan Pers, Jakarta, Kamis (5/11).
Dia menegaskan pemerintah hanya ingin mengurangi beban anggaran untuk subsidi dan dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Namun, kata dia, pemerintah harus memastikan pelanggan yang dihapus subsidi merupakan masyarakat mampu.
"Dari 45 juta warga banyak yang tidak tepat sasaran. Kalau dilakukan benar-benar survei kepada pelanggan jumlah itu pasti rugi," tegasnya.
Berdasarkan data IRESS, sampai saat ini ada 22 juta rumah tangga yang masih masuk dalam golongan 450 volt ampere (VA) dan 22,8 juta rumah tangga untuk golongan 900 VA. Pemerintah harus hati-hati dalam melakukan penghematan anggaran dengan mengurangi subsidi listrik.
Seperti diketahui, pemerintah berencana mencabut subsidi listrik 23 juta pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA. Jumlah pelanggan tersebut masuk dalam data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
23 juta orang tersebut dinilai masyarakat mampu dan didorong untuk pindah ke pelanggan 1.300 VA. PLN mencatat jumlah pelanggan rumah tangga mencapai 45 juta. Sehingga, pemerintah masih mensubsidi pelanggan rumah tangga sebanyak 22 juta. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca Selengkapnya