Pengamat sebut harga minyak industri USD 60 per barel masih ideal
Merdeka.com - Mantan Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Contries/OPEC) untuk Indonesia, Widhyawan Prawiraatmaja mengungkapkan harga minyak untuk industri hulu dan hilir di Indonesia di kisaran USD 50 hingga USD 60 per barel masih ideal.
"Saya rasa USD 50- USD 60 sudah cukup, karena kalau tinggi dari itu yang berat BBM dan kita net impor terbesar," kata Widhyawan dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/1).
Menurutnya, hal ini dikarenakan berdasarkan perhitungan jika biaya untuk kegiatan produksi minyak dapat ditekan, maka biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi minyak per barel hanya sekitar USD 25.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Dimana Minyak Inti Sawit digunakan? Minyak inti sawit banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan margarin, cokelat, dan berbagai produk olahan lainnya.
"Kalau harga terlalu tinggi bebannya akan berat. Apalagi karena yang lebih berat pasti inflasinery akan naik bukan hanya menaikkan itu saja kalau itu naik akan berakibat inflasi. Kalau itu yang terjadi. Kalau bisa harga USD 50-60 itu ideal buat kita, menentukan harga sih," imbuhnya.
Di lain sisi, terkait kenaikan kenaikan harga minyak dunia yang berada di kisaran USD 60 per barel salah satunya disebabkan adanya konflik yang terjadi di Timur Tengah. Sayangnya, sebagian negara OPEC ikut terlibat sehingga memengaruhi harga minyak dunia.
"Walaupun di dalam OPEC tidak terasa tetapi otomatis beberapa negara ini mengalami konflik, apakah di Yaman, Suriah dan sebagainya. Dengan kondisi itu Geopolitik tidak bisa dilepaskan, kondisi yang seperti ini masih ada terus, sampai kondisinya tidak berubah, Rusia juga terlibat dalam konflik ini, saya rasa tidak bisa dihindarilah," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaNantinya harga CPO tidak lagi berpacu pada harga acuan yang ditetapkan oleh bursa CPO Rotterdam dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca Selengkapnya