Pengamat sebut konsumsi MSG negara maju lebih tinggi dibanding Indonesia
Merdeka.com - Dalam rangka menyambut hari Gizi Nasional yang akan jatuh pada 25 Januari 2017, Ajinomoto menggelar sosialisasi manfaat monosodium glutamate (MSG) bagi tubuh. Pada seminar ini, juga turut dijelaskan anggapan-anggapan keliru di tengah masyarakat Indonesia seputar dampak buruk konsumsi MSG alias penyedap rasa.
Menurut pengamat gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Hardinsyah, tudingan bahwa MSG merusak otak dapat disangkal lewat data-data konsumsi MSG sejumlah negara. Beberapa negara maju mengonsumsi MSG jauh lebih tinggi dari Indonesia, seperti Amerika Serikat mengonsumsi sekitar satu gram per orang per hari, Jepang dua gram per orang per hari, dan sementara Indonesia hanya 0,6 gram per orang per hari.
"Jadi hal ini membuktikan dua negara maju tersebut tetap memiliki daya saing tinggi di pentas internasional. Tudingan MSG dapat merusak otak sangat keliru," kata Hardinsyah dikutip dari Antara, Kamis (25/1).
-
Mengapa MSG aman untuk kesehatan? Seringkali, MSG menjadi topik kontroversial. Namun, berbagai studi dan badan kesehatan internasional menyatakan bahwa MSG aman digunakan dalam batas yang disarankan.
-
Kenapa MSG di anggap berbahaya? Ketakutan terhadap MSG dimulai pada akhir tahun 1960-an, ketika sebuah surat kepada The New England Journal of Medicine mencatat fenomena 'Chinese Restaurant Syndrome' (sindrom restoran Cina).
-
Kenapa MSG bisa menyebabkan toksisitas otak? Meskipun glutamat sangat penting bagi fungsi otak, MSG juga dapat berpotensi menyebabkan toksisitas otak dengan meningkatkan kadar glutamat secara berlebihan, yang dapat mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sel-sel saraf dan berisiko menyebabkan kematian sel.
-
Apa manfaat MSG untuk makanan? 'Di Ayam Bengis, kami menggunakan MSG untuk meningkatkan rasa hidangan tanpa harus menambah garam,' kata Leony Susan. 'Ini memungkinkan kami untuk menjaga rasa makanan tetap penuh dan menggugah selera sambil mematuhi diet rendah garam.'
-
Apa yang lebih sehat dari bumbu MSG? Selain memberikan rasa yang lezat, kaldu jamur juga lebih sehat dibandingkan dengan bumbu yang mengandung MSG.
-
Makanan apa yang merusak kecerdasan? Makanan yang tinggi gula tidak hanya berdampak buruk pada berat badan, tetapi juga dapat menurunkan fungsi otak.
Menurutnya, tidak ada penelitian yang membuktikan MSG dapat merusak otak. Sebaliknya, MSG menawarkan manfaat sebagai substitusi garam meja sehingga sangat ideal untuk penderita hipertensi.
"Selain itu, penggunaan MSG sangat bermanfaat bagi pasien lansia dengan menambahkan 0,5 gram MSG pada bubur nasi dan juga untuk penderita kekurangan cairan lambung yang notabene sangat selektif pola dietnya," ujar pria yang juga merupakan ketua umum Pergizi Pangan ini.
Sementara itu, PR Department Manager Ajinomoto Muhammad Fachrurozy mengatakan, mindset yang terbentuk di masyarakat kalau MSG bikin bodoh atau kerusakan otak adalah keliru. Selama tidak berlebihan, MSG tidak berdampak negatif bagi tubuh. Sama halnya dengan bumbu masakan atau bahan makanan lainnya.
Anggapan MSG yang notabene adalah zat utama dalam penyedap rasa atau vetsin semakin diperburuk ketika muncul istilah kekinian yakni generasi micin. Istilah ini merujuk pada kelakuan anak-anak masa kini yang melakukan hal-hal bodoh.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi micin atau MSG kerap disebut sebagai penyebab seseorang menjadi bodoh, benarkah?
Baca SelengkapnyaApakah micin aman dikonsumsi untuk sehari-hari? Bongkar faktanya biar nggak terjebak mitos yang ada!
Baca SelengkapnyaMSG atau micin kerap dituding sebagai biang kerok dari sejumlah masalah kesehatan. Namun, fakta sebenarnya tidak semenakutkan itu.
Baca SelengkapnyaNegara-negara ini merupakan pengkonsumsi mi instan paling banyak di dunia menurut Asosiasi Mi Instan Dunia.
Baca SelengkapnyaLeony Susan, seorang dokter gizi, berbagi tips tentang bagaimana MSG bisa menjadi bagian dari pola makan sehat.
Baca SelengkapnyaKonsumsi gorengan bisa jadi penyebab berbagai masalah kesehatan dan naiknya berat badan.
Baca SelengkapnyaBagaimana cara mempertahankan cita rasa makanan tanpa menambah garam? Salah satu alternatif yang bisa dipilih adalah menggunakan monosodium glutamate (MSG).
Baca SelengkapnyaMi instan telah menjadi salah satu makanan favorit di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru yang dilakukan Cornell University ungkap paparan berlebih mikroplastik terhadap masayarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, menurutnya sertifikasi halal pada produk UMKM di Indonesia sangatlah penting.
Baca SelengkapnyaMSG dinilai dapat membantu diet rendah garam tanpa harus mengorbankan rasa makanan dan juga kesehatan.
Baca SelengkapnyaMasakan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, terutama produk laut seperti ikan, crustasea, dan rumput laut.
Baca Selengkapnya