Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengelola: Kerusakan KEK Tanjung Lesung Tak Terlalu Ekstrem

Pengelola: Kerusakan KEK Tanjung Lesung Tak Terlalu Ekstrem Banten West Java Tourism Development. ©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana

Merdeka.com - PT Banten West Java Tourism Development (BWJ) selaku pengelola kawasan destinasi pariwisata di Tanjung Lesung menyatakan, terjangan tsunami tak banyak merusak hotel dan villa di wilayah pesisir selatan Banten tersebut. Dari total 1.500 hektare (ha) lahan yang dimiliki perseroan, hanya sekitar 2 ha yang terkena sapuan tsunami.

"Kalau kawasan Tanjung Lesung ini kan 1.500 ha. Kemudian kawasan hotel dan villa ini kurang lebih 15-20 ha. Tapi yang terkena dampak propertinya itu sekitar 2 ha, jadi tidak terlalu besar," ungkap Direktur Utama PT BWJ, Poernomo Siswoprasetijo, di Menara Batavia, Jakarta, Senin (24/12).

Oleh karenanya, dia berusaha meyakinkan publik, bahwa kerusakan yang diderita Tanjung Lesung tidak separah seperti yang selama ini diperkirakan banyak orang.

Orang lain juga bertanya?

"Kami sudah berhubungan juga dengan teman-teman travel agent dan hotel di sekitar Banten juga beberapa daerah, untuk bisa memberikan penjelasan kepada dunia internasional bahwa kondisinya tidak terlalu ekstrem seperti yang digambarkan kemarin," imbuhnya.

Dia melanjutkan, PT BWJ memiliki sebanyak 61 cottage di Tanjung Lesung, di mana sekitar 30 persen diperkirakan rusak akibat terkena hantaman tsunami. Poernomo menambahkan, publik bisa menganggap kawasan Tanjung Lesung rusak parah lantaran adanya satu event besar di sana pada saat terjadinya bencana.

"Yang parah ini ada event di pinggir pantai. Itu yang menyebabkan korban cukup besar," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Satuan Komunikasi Corporate PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), I Made Suprateka mengaku tidak menyangka acara gathering tahunan PLN Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) bakal berubah menjadi petaka. Padahal, penunjukan lokasi acara di Pantai Tanjung Lesung, Banten dipilih bukan tanpa pikir panjang.

Akibat tsunami, dari 225 peserta gathering PLN terdiri dari karyawan beserta istri tersebut, tercatat 23 orang meninggal dunia. Sementara 137 orang dilaporkan selamat, sedangkan 65 sisanya masih belum ditemukan.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jawab Aduan Masyarakat soal PSN PIK 2, Menteri Nusron Bilang Begini
Jawab Aduan Masyarakat soal PSN PIK 2, Menteri Nusron Bilang Begini

Terkait pengembangan kawasan PIK 2, Menteri Nusron mengatakan bahwa masih terdapat kendala.

Baca Selengkapnya
Tanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir
Tanggul Jebol, Dua Kecamatan di Bandarlampung Terendam Banjir

Pemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
2.086 Lahan di IKN Habis HGU
2.086 Lahan di IKN Habis HGU

Nusron menjelaskan, dari luas 2.806 hektare itu, ada sebagian lahan yang ditempati oleh penduduk.

Baca Selengkapnya
Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan di Lebak Terputus Akibat Longsor
Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan di Lebak Terputus Akibat Longsor

Saat ini, ruas jalan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Baca Selengkapnya
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban

Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.

Baca Selengkapnya
Api Padam, Luasan Hutan dan Lahan yang Terbakar di Gunung Agung Capai 715 Hektare
Api Padam, Luasan Hutan dan Lahan yang Terbakar di Gunung Agung Capai 715 Hektare

Wilayah lereng yang paling banyak terbakar di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang

Baca Selengkapnya
Gempa Tuban, Badan Geologi Duga Reaktivasi Sesar Tua Picu Gempa di Laut Jawa
Gempa Tuban, Badan Geologi Duga Reaktivasi Sesar Tua Picu Gempa di Laut Jawa

Gempa pertama di Tuban terjadi pukul 11.22 WIB, berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer mengguncang Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
Gempa M 4,1 Guncang Bali, Getaran Terasa Hingga ke Banyuwangi
Gempa M 4,1 Guncang Bali, Getaran Terasa Hingga ke Banyuwangi

Analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.

Baca Selengkapnya
Dampak Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Retak
Dampak Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu Retak

Gempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.

Baca Selengkapnya