Pengelola SPBU: Kebijakan BBM satu harga dongkrak ekonomi daerah
Merdeka.com - Para pelaku usaha sekaligus pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang telah mencanangkan BBM satu harga dari Aceh sampai Papua. Menurut pengusaha, kebijakan ini akan menekan biaya distribusi sehingga mendongkrak ekonomi daerah.
"Dengan kebijakan itu, kami akan diuntungkan karena pasti akan lebih murah dan selain itu kami akan mendapatkan kepastian biaya distribusi produk," kata pengelola SPBU di Denpasar Bali, Gede Hardy seperti ditulis Antara, Kamis (10/11).
Menurut pengusaha jaringan pasar swalayan Hardys Group itu, masuk ke area manapun, maka biaya transportasi khususnya biaya distribusi, penghitungan biayanya semua dalam satu harga. "Penghitungan cost sudah pasti dan lebih mudah."
-
BBM apa yang naik harganya? Kenaikan harga ini mencakup beberapa jenis bahan bakar seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina DEX, sementara harga untuk Pertamax dan Pertalite tetap tidak mengalami perubahan.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Jokowi memastikan harga TBS tidak naik turun? Sebab, akan diolah langsung di dalam negeri menjadi minyak makan merah.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Ketua Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bali, Ida Bagus Rai juga menyatakan dukungan serupa karena kebijakan tersebut diharapkan mampu mendongkrak ekonomi daerah secara langsung.
Mengingat harga BBM memiliki dampak yang luas dan langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. "Kebijakan itu bagus untuk daerah secara langsung misalnya seperti di Papua," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mencanangkan program Satu Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Papua pada Selasa (18/10).
Dengan kebijakan itu, masyarakat Papua yang sebelumnya harus membeli BBM dengan harga Rp 50-60 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp 100 ribu per liter, kini menikmati harga yang sama seperti masyarakat lain seperti di Jawa, mencapai Rp 6.450 per liter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaHal ini merupakan upaya pengawasan distribusi BBM di Provinsi Kalimantan Barat, baik BBM subsidi maupun BBM nonsubsidi.
Baca SelengkapnyaFokus utama pemerintah sekarang itu meningkatkan kualitas BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaCak Imin hanya akan memaksimalkan subsidi bagi masyarakat tidak mampu.
Baca SelengkapnyaNantinya, jika BBM jenis Pertalite dibatasi, maka pemerintah akan mensubisidi BBM jenis Pertamax.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaTujuan dari revisi Perpres 191 adalah untuk menghindari penyalahgunaan subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat kelas bawah.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca Selengkapnya