Pengembangan SDM Disebut Jadi Kunci Transisi Energi Bersih
Merdeka.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009, Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) jadi kunci dalam menghadapi transisi ke energi bersih. Ada 10 poin SDM unggul untuk mendukung hal ini.
Di antaranya orang tersebut harus memiliki idealisme dan visi misi, kemudian memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, memiliki persiapan yang matang mengenali diri dan sekitar, harus melakukan sesuatu atau tidak do nothing, percaya diri, tidak memilih jabatan, memiliki prinsip clean government dan good governance, profesional, serta dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.
"Pertama ia punya idealisme, visi misi untuk mengembangkan energi terbarukan untuk capai net zero, do the best for the country," katanya dalam webinar Kementerian ESDM soal Penyiapan SDM menghadapi transisi energi bersih pasca pandemi, Rabu (13/10).
-
Siapa pemimpin Pertamina dalam transisi energi? 'Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.' 'Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran Pertamina di Indonesia dan memperkuat eksposure sebagai perusahaan energi global,' jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
-
Siapa yang berperan aktif dalam pengembangan SDM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan SDM terampil di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin transisi energi di Pertamina? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim meningkatkan daya saing SDM? Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemprov Kaltim ini sejalan dengan amanat dari Pemerintah Pusat. Pihaknya bersama dewan pendidikan bersinergi tidak hanya dari unsur Pemerintah Provinsi tetapi juga dari akademisi.Kemudian pihaknya juga mencoba menyusun sebuah grand design untuk menyiapkan SDM Kaltim yang bersiap menghadapi situasi dan Kondisi yang akan datang, terutama di penguatan kegiatan Vokasi (Pendidikan Vokasi). Ia menegaskan, bagaimana revitalisasi untuk pendidikan vokasi di Kaltim itu akan dirumuskan didalam grand design dengan berbasis kawasan, geospasial dan geo ekonomi dengan harapan ini akan terhubung dengan transformasi ekonomi.
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
Selanjutnya, orang tersebut harus memiliki persiapan yang matang dengan menganggap bahwa ada kemungkinan 50 persen keberhasilan dari persiapan yang dilakukan.
"Kenali dirimu dan lingkungan, apa yang terjadi di lingkungan sehingga bisa menentukan apa yang harus dilakukan, dan Jangan do Nothing (status quo), pada aspek ini, kalau di birokrasi biasanya dia safety first, tapi harus memiliki program yang jelas dalam transisi transisi energi fosil ke energi bersih, dan percaya diri," tuturnya.
Pada masa transisi atau perpindahan pemanfaatan energi di masa saat ini, pandemi Covid-19, SDM yang terlibat tidak boleh sampai memilih jabatan. Pada konteks SDM, berarti yang perlu disiapkannya adalah orang yang akan menjadi pemimpin. Sementara itu peran pentingnya ada pada sektor motivasi yang bisa dibangun.
Sebagai contoh, untuk menjadi pemimpin strategis perlu dimulai dari orang tersebut mampu untuk memimpin diri sendiri, kemudian memimpin orang lain, dan juga bisa memimpin sebuah organisasi. Setelah itu semua tercapai, baru seseorang bisa dikatakan sebagai pemimpin strategis.
"Motivasinya untuk bisa berprestasi adalah hanya bisa dilakukan dari diri sendiri, melakukan lebih baik efisien berkualitas, keinginan untuk menyelesaikan yang sulit, mengatasi rintangan bersaing sebaik mungkin, kebutuhan berprestasi penting sekali, mengatasi rintangan, melebihi prestasi sendiri," tuturnya.
Meski begitu, dia mengingatkan sektor SDM sarat akan kepentingan politik. "(Misalnya) kebijakan harga subsidi atau subsidi energi itu sarat kepentingan politik, dan subsidi harga listrik (untuk golongan tertentu) juga sarat kepentingan politik," katanya.
Selain itu, sektor ESDM bersifat padat modal (capital intensive) dan sarat teknologi (technology intensive). Hal ini merupakan hambatan tersendiri (barrier to entry) bagi pemain bisni baru yang akan masuk dalam sektor ESDM.
Terakhir, struktur pasar yang terbentuk merupakan pasar tidak sempurna, dengan penjual tunggal atau beberapa (monopoli/oligopoli) atau pembeli tunggal atau beberapa (monopsoni/oligopsoni) oleh BUMN.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus mendorong transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPSDM ESDM resmi meluncurkan The 2nd Human Capital Summit of Energy 2025.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan proses guna menuju target tersebut, yang pertama harus dicapai adalah ketahanan energi yakni terjaminnya pasokan energi untuk kebutuhan nasional.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil analisa BRI, Indonesia dapat keluar dari middle income trap (pendapatan negara kelas menengah) bila pertumbuhan ekonomi minimal mencapai 6 %.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong program transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian menekankan peran penting Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaProgram ini merupakan bagian dari Pertamina Investment Excellent untuk menjawab kebutuhan serta tantangan bisnis ke depan.
Baca SelengkapnyaPengusaha memahami bahwa energi adalah bagian besar dari apa yang dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran 6 persen sampai 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menilai LPDP memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas SDM Indonesia bisa keluar dari jebakan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca SelengkapnyaKonservasi Energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi.
Baca Selengkapnya