Pengemudi Ojek Online Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Merdeka.com - Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono, mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Pelaku bom bunuh diri tersebut diduga menggunakan atribut ojek online.
"Kami mengutuk keras aksi teror bom yang menggunakan atribut ojek online tersebut," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (13/11/2019).
Igun pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan pelaku bom bunuh diri Medan tersebut. Apakah memang betul pengemudi ojek online atau hanya menggunakan atribut untuk menyamarkan identitas saja.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sebelumnya, Gojek, pun juga angkat bicara terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara. Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, pihaknya mengutuk keras kejadian bom bunuh diri yang terjadi pada sekitar pukul 08.45 WIB tadi.
"Kami mengutuk aksi teror yang terjadi di Polrestabes Medan pagi ini dan berduka cita atas jatuhnya korban dari aksi teror tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Untuk saat ini, lanjut dia, Gojek masih menunggu investigasi lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kami tidak dapat berkomentar mengenai atribut terduga pelaku bom bunuh diri. Kami telah dengan segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," kata dia.
Ledakan Diduga Bom di Polrestabes Medan, Banyak Serpihan Benda Berserakan
Warga yang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polrestabes Medan berhamburan menyelamatkan diri, saat terjadi ledakan, Rabu (13/11).
Lila, saksi mata di lokasi yang juga sedang mengurus SKCK melihat banyak serpihan benda berserakan usai terjadi ledakan.
"Tiba-tiba terdengar suara menggelegar, orang berhamburan. Saya lihat asap putih membumbung, dan semacam batu-batu berserakan," kata Lila kepada merdeka.com.
Warga Sidorejo, Langkat itu tiba di Polresta Medan sekira pukul 08.15 WIB. Lila lantas berhamburan keluar bersama warga lainnya.
Kronologi Kejadian
1. Pada hari Rabu tanggal 13 Nopember 2019 sekira pukul 08.35 WIB telah terjadi bom bunuh diri di halaman apel mapolresrabes Medan. 2. Kronologis kejadian : 1). Pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 sekira pukul 08.20 WIB pelaku masuk dari pintu depan penjagaan berjalan kaki dan ditanya oleh petugas jaga an. BRIPDA kristian simanjuntak selanjutnya pelaku disuruh membuka jaket bertulisan gojek dan pelaku mengaku akan membuat SKCK dan selanjutnya pelaku berjalan menuju ke dalam halaman.2). Pelaku berjalan menuju ke arah depan kantor Bag Ops sampai di depan mobil dinas Kabag Ops pelaku langsung meledakkan dirinya.3. Akibat ledakan tersebut mengakibatkan korban luka-luka yaitu :1). Kompol Abdul Mutolip Kasi Propam Polrestabes Medan mengalami luka tangan kanan robek.2). Kompol Sarponi KasubBag Bin Ops Polrestabes Medan mengalami luka robek bokong sebelah kanan.3). Aipda Deni Hamdani Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami luka-luka terkena serpihan.4). Bripka Juli chandra Brigadir Si Propam Polrestabes Medan mengalami telinga sebelah kanan tidak bisa mendengar.5). Ricard Purba PHL Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan.6). Ihsan Mulyadi siregar, Lk, 27 thn, Mahasiswa, Jl. Bakti Suka Dono Dusun IV Kel. Tanjung Gusta Kec. Sunggal, mengalami luka di pinggul sebelah kiri terkena serpihan.4. Kendaraan dinas yang mengalami rusak: 1). Mobil Dinas KA Bag Ops mengalami rusak kaca pecah dan terkena serpihan.2). Mobil pribadi KA Bag Ops rusak 3). 2 unit Truk Dinas mengalami kaca pecah dan terkena serpihan ledakan.II. CATATAN :1. Pada saat ini korban luka-luka masih dirawat di RS. Bhayangkara Polda Sumut.
Reporter: Arthur Gideon
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaRuas jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat ditutup.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaAksinya itu viral hingga mendapat banyak pujian dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaMereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaMereka menyuarakan sejumlah tuntutan, salah satunya meminta tarif dan insentif yang layak.
Baca Selengkapnya