Pengemudi Ojek Online Tak Setuju BBM Pertalite Dihapus, Ini Alasannya
Merdeka.com - Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan.
Rencana pemerintah tersebut mendapatkan penolakan dari para pengguna BBM Pertalite, khususnya pengemudi ojek online. Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) meminta pemerintah menghadirkan bahan bakar alternatif lain yang lebih bersih dan ekonomis.
"Kami tidak setuju (rencana pemerintah hapus Pertalite)," kata Ketua Umum Garda, Igun Wicaksono saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (24/12).
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi penyalahgunaan BBM? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
Igun menyadari upaya penghapusan tersebut dalam rangka penggunaan transisi energi yang lebih bersih. Hal ini juga demi menjaga bumi dari dampak perubahan iklim. Hanya saja, dia ingin pemerintah lebih dulu menghadirkan energi alternatif terlebih dahulu.
"Kecuali pemerintah sudah menyiapkan alternatif lain yang nilai ekonomisnya lebih murah," kata dia.
Pengemudi Ojek Onlinen Banyak Gunakan Pertalite
Igun menuturkan, sebagian besar pengemudi ojek online menggunakan BBM jenis Pertalite sebagai bahan bakar. Mengingat harganya masih terjangkau sekitar Rp7.650 per liter. Harganya lebih murah ketimbang jenis Pertamax sekitar Rp9.000 per liter.
"Sebagian besar pengemudi ojol pakai Pertalite," kata dia.
Untuk itu dia meminta pemerintah untuk memikirkan kembali rencana penghapusan Pertalite. Bila hal itu tidak bisa dihindarkan, maka dia ingin pemerintah mempercepat berbagai infrastruktur penggunaan energi baru terbarukan (EBT), khususnya dalam hal transportasi.
"Moda transportasi ini harus pikirkan, dilakukan subsidi unit baru, harga jual juga harus lebih ekonomis dan dapat insentif. (Diskon) pajak kendaraan juga jangan kecil sekali," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, sejumlah rekan profesi pengemudi ojek online (ojol) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh Pertalite.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaSangat disayangkan jika dukungan tersebut jadi dalih untuk memaksa masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaUji emisi dilakukan untuk mendukung upaya menekan polusi udara.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaRencana ini dibahas karena BBM oktan tinggi seperti Pertamax meyumbang polusi yang sedikit.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaIni sekaligus membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca Selengkapnya