Pengertian Lengkap soal Resesi Ekonomi & Tips Menyiasatinya
Merdeka.com - Resesi ekonomi menjadi salah satu topik perbincangan yang kian hangat di masyarakat. Hal ini disebabkan pemberitaan media baik asing maupun domestik mengenai banyak negara yang ekonominya ambruk akibat pandemi Covid-19 maupun ketegangan geopolitik dunia.
Meski begitu, banyak masyarakat yang masih belum memahami secara benar terkait pengertian resesi. Hal ini akibat intensitas keberlangsungan resesi sendiri yang memang jarang terjadi.
Lantas apa itu pengertian resesi?
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Jumat (30/9), resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
"Imbasnya nih Sobat, aktivitas ekonomi mulai terganggu dan berakibat pada pelemahan daya beli serta perlambatan ekonomi," tulis OJK.
Lalu, bagaimana mempersiapkan kondisi keuangan kita agar dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi tersebut?
Berikut Rinciannya
1. Alokasikan dana darurat
Masih ingat dengan rumus perencanaan keuangan 10-20-30-40? Jika iya, pastikan 20 persen dari dana yang kalian gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid dan disiplin mempersiapkannya. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.
"Perlu diingat ya sobat, hal ini sangat penting karena bisa saja Sobat kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja tutup," jelas OJK.
2. Kurangi Utang
Resesi adalah waktu yang tepat untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran, seperti utang. Jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
Jadi, jangan anggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit. Ini karena kamu tidak akan tahu kondisi keuanganmu ketika resesi ekonomi menerpa.
3. Pilih instrumen investasi yang aman
Sekarang waktu yang tepat untuk melihat kembali portofolio investasimu. Jika, kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasimu kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.
Selanjutnya
4. Tetap lakukan kegiatan konsumsi seperti biasa
Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh. Ingat konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi kita.
Namun, Anda perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan. Kurangi pembelian-pembelian sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan, apalagi sifatnya hanya kesenangan jangka pendek.
5. Mulai cari pekerjaan tambahan
Saat ini waktu yang tepat untuk memulai memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai ekonomi. Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuanganmu masih lemah.
"Karena kamu jelas butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan keluarga," tutup OJK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaDeflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaAktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca Selengkapnya