Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengesahan APBN-P 2014 ditunda, DPR keluhkan subsidi BBM

Pengesahan APBN-P 2014 ditunda, DPR keluhkan subsidi BBM Rapat Paripurna DPR. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Airlangga Hartarto menilai penundaan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 masalah kecil. Dia memastikan hari ini, Rabu (18/6), beleid itu tetap akan disahkan oleh legislatif.

"Tidak apa-apa ditunda sebentar, toh harus selesai hari ini sebelum jam 12 malam, karena kan sesuai Undang-Undang dibatasi maksimal 30 hari (pembahasan APBN-P)," ujarnya di komplek DPR RI, Jakarta.

Politikus Fraksi Golongan Karya ini melihat tidak akan ada pengubahan dramatis naskah APBN-P pada detik-detik jelang pengesahan. Penundaan lebih karena ada lima kementerian/lembaga belum tuntas menyelesaikan mekanisme pemangkasan anggaran.

Alhasil, asumsi makro kesepakatan panitia kerja di Badan Anggaran dan Pemerintah akan tetap disepakati. Itu artinya pertumbuhan dipatok 5,0 persen - 6,0 persen, nilai tukar di level Rp 11.600 per USD, inflasi tahunan menjadi 5,3-7,3 persen, asumsi suku bunga 5,5-6 persen dan lifting 818.000 barel per hari.

Dibanding asumsi makro, ganjalan RAPBN-P lebih pada kengototan pemerintah mengorbankan anggaran kementerian atau lembaga untuk dipangkas Rp 43 triliun, dibanding mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak dan listrik.

"Sebetulnya yang menjadi keprihatinan adalah subsidi energi mencapai Rp 440 triliun. Ini dibandingkan total keseluruhan anggaran sangat besar sehingga langkah-langkah pengurangan volume BBM ini harus dijaga dibatasi ke volume maksimal 46 juta kiloliter dan langkah lain," kata Airlangga.

Masalah pemangkasan anggaran paling banyak terjadi dengan mitra kerja Komisi IX. Di antaranya Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), BPJS kesehatan, serta BPJS Ketenagakerjaan.

Sesuai Undang-Undang, APBN-P seharusnya disahkan paling lambat 30 hari selepas dibahas bersama pemerintah dan DPR. Artinya, hari ini adalah tenggat terakhir pengubahan anggaran supaya defisit kas negara tak melampaui 3 persen.

Selain itu, bila APBN 2014 tak direvisi, pemerintah akan mengalami persoalan ketersediaan anggaran pada Oktober mendatang. Sebagai solusi instan, pemerintah dan Banggar DPR sepakat menggeser kekurangan bayar (carry over) subsidi BBM untuk tahun ini, menjadi jatuh tempo 2015. Lewat langkah ini, pagu subsidi BBM 2014 menjadi Rp 246,5 triliun dari awalnya Rp 210,7 triliun dalam APBN 2014. Angka revisi itu lebih kecil dari usulan awal pemerintah senilai Rp 285 triliun.

Akan tetapi, nilai carry over mencapai Rp 46,3 triliun dan sudah pasti membebani anggaran pemerintahan baru nanti. Kebijakan ini sekaligus merugikan PT Pertamina yang tak mendapat pemasukan tunai sebagai hasil kerja mereka menjual BBM bersubsidi.

Anggota Fraksi Gerakan Indonesia Raya Sadar Subagyo mengklaim sebetulnya tidak semua pihak sepakat dengan langkah carry over. "Masalahnya, tidak ada usaha serius membatasi subsidi. Itu saja," kata Sadar.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlihat cari aman di akhir masa baktinya. Sehingga tidak diupayakan menaikkan harga premium dan solar, dengan alasan Mei lalu tarif listrik enam golongan pelanggan sudah naik. "Mau bagaimana lagi, pemerintahan Pak SBY sepertinya ingin khusnul khotimah," cetus Sadar (mdk/arr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut Pandjaitan: Kenaikan PPN 12 Persen Hampir Pasti Diundur, Pemerintah Mau Beri Bansos Dulu
Luhut Pandjaitan: Kenaikan PPN 12 Persen Hampir Pasti Diundur, Pemerintah Mau Beri Bansos Dulu

Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah sebagai bantalan dalam penerapan PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya
PKB Usulkan Sederet Opsi Ini untuk Genjot APBN Selain Naikkan PPN jadi 12 Persen
PKB Usulkan Sederet Opsi Ini untuk Genjot APBN Selain Naikkan PPN jadi 12 Persen

PKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.

Baca Selengkapnya
PKB soal Polemik Kenaikan PPN 12 Persen: Sudah Disetujui DPR, Jalankan Saja
PKB soal Polemik Kenaikan PPN 12 Persen: Sudah Disetujui DPR, Jalankan Saja

Jazilul menyebut, Fraksi PKB menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menjalankan UU HPP secara baik dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi

Jokowi menambahakan pemerintah belum berpikir untuk membatasi BBM subsidi dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya
BPH Migas Ternyata Sudah Punya Mekanisme Pembatasan Pembelian BBM Subsidi
BPH Migas Ternyata Sudah Punya Mekanisme Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Guna melakukan pembatasan pembelian Pertalite, maka harus lebih dulu menunggu Revisi Perpres 191/2014 itu terbit.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janji Tarif Listrik dan BBM Tak Akan Naik sampai Juni 2024
Pemerintah Janji Tarif Listrik dan BBM Tak Akan Naik sampai Juni 2024

Keputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.

Baca Selengkapnya
Aturan Pembatasan BBM Subsidi Bakal Terbit di Era Prabowo-Gibran
Aturan Pembatasan BBM Subsidi Bakal Terbit di Era Prabowo-Gibran

Pemerintah bakal terapkan aturan BBM bersubsidi pada 1 September 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga Pertalite dan Solar Dipastikan Tak Naik Awal Bulan Depan
Kabar Gembira, Harga Pertalite dan Solar Dipastikan Tak Naik Awal Bulan Depan

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.

Baca Selengkapnya
Chico Hakim: PDIP Tidak Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Hanya Minta Pemerintah Kaji Ulang
Chico Hakim: PDIP Tidak Tolak Kenaikan PPN 12 Persen, Hanya Minta Pemerintah Kaji Ulang

Juru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim menegaskan, PDIP bukan inisiaor UU tersebut.

Baca Selengkapnya
Aturan Pembatasan Penjualan Pertalite Tak Kunjung Rampung, Ternyata Ini Kendala di Belakangnya
Aturan Pembatasan Penjualan Pertalite Tak Kunjung Rampung, Ternyata Ini Kendala di Belakangnya

Proses pembahasan revisi Perpres 191 kembali dilakukan pada Juni 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bungkam Ditanya soal PPN 12 Persen 1 Januari 2025
Sri Mulyani Bungkam Ditanya soal PPN 12 Persen 1 Januari 2025

Sikap bungkam Sri Mulyani terkait isu kenaikan PPN 12 persen bukan hal yang baru. Sejak isu ini mencuat, ia cenderung memilih diam ketika ditanya.

Baca Selengkapnya