Pengguna listrik buatan remaja usia 17 tahun harus tetap bayar
Merdeka.com - Gamma Abdurrahman Thohir, remaja berusia 17 tahun menggagas proyek Micro Hidro for Indonesia. Melalui program ini, 75 rumah tangga di Desa Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jawa Barat akhirnya dapat menikmati listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air yang memiliki kapasitas 40 KW.
Ketua Operator Proyek Micro Hidro di Desa Kasepuhan, Ki Supaya mengatakan, pihaknya tetap mengenakan biaya perawatan kepada para pengguna listrik Micro Hidro tersebut sebesar Rp 400 per Watt.
Biaya tersebut diperoleh dari hasil musyawarah bersama seluruh pengguna listrik, sehingga tidak menjadi beban baru bagi warga terutama yang tidak mampu.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
"Kita putuskan dalam musyawarah dengan masyarakat Rp 400 per Watt. Jadi misalnya satu titik pakai 20 Watt bayar Rp 8.000 per bulan," ungkapnya di Pasific Place, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Tapi tak semua pengguna diharuskan membayar biaya perawatan. Untuk warga desa yang diketahui tidak mampu, menurut Ki Supat dibebaskan dari biaya perawatan.
Adapun hasil yang diperoleh dari pengumpulan biaya perawatan tersebut separuhnya disimpan di Koperasi untuk keperluan perawatan alat, juga untuk membayar operator alat.
"Hasilnya kita simpan di koperasi untuk sebagai cadangan perawatan. Separuh buat kita beri yah alakadarnya untuk operator, juga pemeliharaan air dan alat," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghuni hanya membayar biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian melalui autodebet Bank DKI.
Baca SelengkapnyaGas alam ini ditemukan oleh seseorang yang hendak membuat sumur bor pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil sebagai langkah untuk menjaga daya saing industri nasional dan mendukung daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaHal itu tertuang dalam Peraturan Menteri (ESDM) Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik Bagi Rumah Tangga.
Baca SelengkapnyaKebijakan retribusi kebersihan ini akan dikenakan kepada rumah tinggal dan kegiatan usaha, dengan tarif yang ditentukan berdasarkan daya listrik.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca Selengkapnya