Pengguna Tak Keberatan Tarif KRL Naik Menjadi Rp5.000 Asal Layanan Meningkat
Merdeka.com - Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar kereta komuter (KRL) menjadi Rp 5.000 dari semula Rp 3.000. Tarif KRL naik tersebut hanya untuk 25 kilometer pertama. Sedangkan untuk per 10 kilometer selanjutnya tetap Rp 1.000.
Sebagian pengguna KRL merasa tidak masalah dengan kenaikan tarif dasar Rp 2.000. Namun kenaikan tarif tersebut harus diiringi dengan pelayanan yang lebih optimal, seperti waktu tunggu kedatangan kereta.
"Kalau naik Rp 2.000 tidak apa-apa asalkan ada perbaikan. Khususnya waktu tunggu kereta," kata salah satu pengguna KRL Yunita saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (12/5).
-
Kenapa tarif tol didiskon? Diskon tarif tol untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas pemudik di ruas jalan tol, yang sudah mengalami peningkatan harian ke arah Tran.
-
Kenapa KAI kasih diskon tiket kereta? Komitmen tersebut ditunjukkan melalui salah satu program unggulan, yaitu pemberian hak reduksi atau diskon harga tiket kereta api bagi pelanggan tertentu. Ini bertujuan untuk meringankan beban biaya perjalanan bagi kelompok masyarakat yang memenuhi kriteria.
-
Apa itu KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Kenapa Kereta Cepat Jakarta Bandung gratis di masa awal? Masyarakat pun berhak mendapatkan tiket gratis pada tiga bulan pertama atau masa soft operation. Periode promo ini berlaku mulai 18 Agustus sampai Oktober 2023. Tiket gratis ini diprioritaskan bagi tokoh juga masyarakat yang tinggal di sekitar Kereta Cepat Jakarta Bandung.
-
Mengapa PT KAI memodifikasi kereta ekonomi Jayabaya? 'Salah satunya adalah melalui modifikasi kereta ekonomi new generation ini, sebagai komitmen KAI untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan selama dalam perjalanan,' tulis @KAI121.
Warga Bekasi ini mengeluhkan waktu tunggu kedatangan kereta Bekasi-Kota yang cukup lama. Apalagi dalam penggunaan jalur lebih mengutamakan kereta jarak jauh. Sehingga menambah waktu tunggu lebih panjang.
"Kita harus gantian sama kereta jarak jauh, belum lagi di dalam gerbong yang berdesakan," kata dia.
Maka dari itu, dia berharap kenaikan tarif dasar tersebut bisa memberikan layanan yang lebih baik. Minimal, kata Yunita, ada penambahan gerbong untuk kereta rute Bekasi-Kota atau sebaliknya.
"Kalau bisa tambah gerbong atau ditambah lagi keretanya," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan Ema, warga Bogor yang bekerja di Jakarta. Ema mengaku tidak keberatan tarif KRL naik menjadi Rp 5.000. Hanya saja dia meminta agar waktu tunggu kereta bisa ditingkatkan.
"Tidak masalah (tarif dasar naik) asalkan layanannya diperbaiki juga," kata Ema saat dihubungi merdeka.com.
Ema mengeluhkan antrean kereta api dari arah Bogor menuju Manggarai. Seringkali antrean kereta masuk stasiun transit tersebut mulai dari Stasiun Cawang. Padahal, saat ini Stasiun Manggarai sudah lebih luas.
"Waktu tiba kereta ke Manggarai ini masih harus nunggu lama. Antrean keretanya bisa dari Cawang dan ini harusnya bisa dikurangi untuk lama antrean kereta," kata dia.
Waktu tunggu ini kata dia membuatnya harus melakukan perjalanan yang lebih lama dari Stasiun Cilebut menuju Stasiun Gondangdia.
Baik Yunita maupun Ema, keduanya sepakat tidak begitu keberatan dengan kenaikan tarif dasar KRL. Sebab, tarif tersebut sangat terjangkau untuk semua pengguna KRL dari berbagai kalangan. Apalagi, mayoritas pengguna KRL biasanya merupakan pekerja dari berbagai wilayah Jabodetabek.
"Kalau dari sisi kenaikan harga tidak apa-apa karena tarifnya dipukul rata dan penggunanya juga dari kalangan pekerja juga," kata Ema.
Meskipun tarif KRL naik menjadi Rp 5.000 namun dinilai masih tetap terjangkau dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi massal lainnya. Sehingga bisa menjadi alternatif moda transportasi berbagai kalangan.
"Tarifnya juga paling murah daripada naik bus transjakarta atau naik ojek online," kata Yunita.
Kenaikan Tarif KRL Dipastikan Berlaku Tahun ini
Kabar mengenai tarif KRL naik telah mencuat sejak awal tahun 2022, bermula dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terkait penyesuaian tarif.
Kemenhub juga menimbang adanya berbagai perbaikan sarana dan prasarana di fasilitas penunjang KRL. Yang paling terasa oleh pengguna yakni soal lebih cepatnya headway kereta dari 5 menit menjadi sekitar 3 menit.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo memberikan sedikit bocoran mengenai penerapan tarif baru ini.
"Pokoknya tahun ini," kata Didiek kepada Liputan6.com, Kamis (12/5).
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan sejauh ini memang ada wacana untuk menaikkan tarif KRL. Menurut dia, hal tersebut didasari oleh beberapa pertimbangan, antara lain pelayanan yang diberikan pemerintah dengan pemberian subsidi atau pun pembangunan prasarana dan sarana kereta api sudah semakin baik.
Selain itu, pembangunan rel dwiganda, revitalisasi Stasiun Jatinegara, Stasiun Cikarang, Stasiun Bekasi, dan sebagainya juga telah memberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan kepada konsumen KRL.
Langkah-langkah perbaikan tersebut kian gencar dilakukan sejak lima tahun terakhir. "Operator, dalam hal ini PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), juga melakukan peningkatan layanan yang tidak kalah bagus. Misalnya, system ticketing, pelayanan di stasiun dan juga di atas kereta,” tutur Adita.
Adita mengatakan yang juga perlu digarisbawahi selama enam tahun yakni sejak 2015, pemerintah belum pernah melakukan penyesuaian tarif KRL, satu kali pun. Dari hasil survei yang dilakukan, juga mendukung adanya wacana penyesuaian tarif KRL ini.
"Sehingga, cukup wajar jika kemudian muncul wacana untuk menaikkan tarif, setelah berbagai layanan kepada konsumen terus ditingkatkan," tutur Adita.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berencana akan menaikan tarif kereta Commuteline Jabodetabek pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaKetentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator.
Baca SelengkapnyaJika sudah ada ketetapan tarif KRL naik, maka akan disosialisasikan 3 bulan sebelum pelaksanaan.
Baca SelengkapnyaPenumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh terhadap kenaikan tarif terutama pada kelompok masyarakat mampu.
Baca SelengkapnyaTarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh dan di bawah Rp20.000 untuk selain jarak terjauh.
Baca SelengkapnyaKAI Commuter siap menerapkan kebijakan subsidi KRL berbasis NIK apabila sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaTarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp20.000 untuk jarak terjauh, berlaku mulai awal Oktober 2023 sampai dengan akhir Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan menyebut sudah ada diskusi terkait naiknya tarif KRL.
Baca SelengkapnyaSelama tahap awal, hanya 12 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi hingga pukul 20.00 WIB atau jam 8 malam.
Baca SelengkapnyaPerjalanan LRT juga akan ditambah selama libur natal dan tahun baru
Baca SelengkapnyaPerpanjangan potongan harga tersebut diperlukan untuk lebih menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal baru itu.
Baca SelengkapnyaDalam penerapan tarif normal ini, tidak terdapat perubahan waktu jam sibuk.
Baca Selengkapnya