Penggunaan infrastruktur bersama bisa tekan harga gas
Merdeka.com - Pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi dengan menggabungkan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) dan PT Pertamina (Persero) akan menciptakan efisiensi biaya sehingga berujung pada turunnya harga gas yang harus dibayar konsumen.
"Berarti bisa sign satu kontrak untuk delivery jalur yang lebih panjang dari yang tadinya harus sign 2-3 kontrak yang pasti lebih mahal. Dengan begitu harga gas di tujuan bisa lebih murah," ujar Pengamat Energi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya di Jakarta, Rabu (8/6).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan menjadikan Pertamina sebagai induk usaha (holding) BUMN di sektor energi. PGN akan menjadi salah satu anak usaha holding BUMN energi tersebut. Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa dituntaskan pada tahun ini.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Apa saja manfaat tanki BBM & LPG untuk Pertamina? Selain sebagai bentuk penguatan dan efisiensi rantai distibusi energi nasional, Riva mengatakan bahwa proses pembangunan tanki BBM dan tanki LPG juga berdampak besar bagi industri dalam negeri serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya.
Mekanisme penggabungan PGN ke Pertamina hingga saat ini masih dalam proses kajian. Sambil menunggu peraturan pemerintah terkait penggabungan tersebut, Pertamina yang ditunjuk sebagai induk usaha akan memastikan dari sisi operasional.
Tim gabungan, yang terdiri dari Pertamina dan PGN akan melakukan pemetaan lokasi pipa-pipa infrastruktur gas, baik transmisi maupun distribusi yang ada.
Anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim, mengatakan penggabungan PGN ke Pertamina akan membuat utilisasi infrastruktur gas nasional akan lebih optimal. Kemampuan badan usaha untuk menambah infrastruktur pipa gas juga akan menjadi lebih besar.
"Biaya investasi maupun operasi akan lebih efisien bagi kedua badan usaha," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, harga gas yang harus dibayarkan masyarakat akan menjadi lebih murah karena pemanfaatan bersama fasilitas akan meningkatkan volume aliran dan dengan itu toll fee bisa diturunkan. "Semakin besar volume yang mengalir akan semakin besar toll fee yang turun," tegas Ibrahim.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Essential for Services Reform Fabby Tumiwa, mengatakan pembentukan holding BUMN energi berpotensi bisa membantu untuk mengkoordinasi pembangunan pipa gas dan fasilitas storage serta fasilitas pendukung lainnya.
"Penggabungan ini membuat modal keduanya lebih kuat dan menghindari adanya persaingan," jelas Fabby.
Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Gas (Pertagas) pada tahun ini menargetkan menambahkan pipa transmisi open acces sepanjang 400 kilometer (km). Saat ini, perseroan memiliki jaringan pipa transmisi open access terpanjang di Indonesia, yaitu 2.200 km. Dengan sistem open access, semua jaringan pipa perseroan bisa digunakan oleh siapa pun.
Sementara itu, PGN hingga saat ini telah membangun pipa gas sepanjang 825 km selama setahun terakhir. Pipa gas tersebut terdiri dari pipa transmisi open access dan pipa distribusi gas bumi. Jika pada akhir 2014 panjangnya sudah 6.161 km maka total panjang pipa gas bumi yang dimiliki PGN saat ini mencapai 6.989 km.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaSKK Migas sepakat bahwa kekayaan alam seperti gas bumi harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran semua kalangan.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPengelola makanan di tenan-tenan stasiun misalnya, bisa memanfaatkan jaringan gas.
Baca SelengkapnyaPipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaPelanggan juga akan mendapatkan gratis biaya konversi ke gas bumi.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur terintegrasi menjadi tantangan tersendiri dan peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama MRT dan PGN ini merajut antara aspek tata ruang dan energi.
Baca SelengkapnyaDengan kerja sama ini diharapkan akan mempercepat penetrasi serta distribusi jaringan gas beserta internet.
Baca SelengkapnyaJumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca Selengkapnya