Penghasil sawit terbesar, harusnya Indonesia bisa kontrol harga
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan, saat ini Indonesia sebagai penghasil komoditas kelapa sawit terbesar di pasar global. Seharusnya, kata dia, Indonesia bisa 'menyetir' harga kelapa sawit di pasar spot.
"Kelapa sawit itu industri andalan kita, kita penghasil terbesarnya. Mestinya kita yang mengontrol harga, bukan dunia yang mengontrol kita. Industri karet juga," ujar dia di Kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta, Kamis (17/12).
Untuk itu, dia menyarankan pemerintah berani mengambil kebijakan yang tidak populer di mata asing. Lantaran, pemerintah harus mendukung kepentingan nasional dan masyarakat Indonesia guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Apa manfaat utama kelapa sawit untuk kesehatan? Salah satu manfaat kelapa sawit adalah meningkatkan kesehatan penglihatan. Minyak sawit mentah merupakan sumber yang kaya akan beta-karoten. Kandungan ini berfungsi efektif untuk menjaga kesehatan mata.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Apa manfaat utama kelapa sawit bagi kesehatan? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
-
Dimana kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku makanan? Selain minyak goreng, kelapa sawit juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti margarin, mentega, keju, susu, cokelat, selai, dan lain-lain.
"Pemerintah harus mengambil tindakan yang kurang populer di mata asing, tetapi menurut saya kalo untuk kepentingan nasional dan masyarakat luas ya lakukan saja. Kita harus mempunyai ketegasan, yang penting ujungnya ekonomi kita mengalami kemajuan," jelasnya.
Selain itu, kata dia, industri kelapa sawit juga mampu membuka lapangan pekerjaan yang melimpah dan mendongkrak ekspor Indonesia. Hal tersebut mampu mengurangi gejolak sosial yang kerap terjadi di Indonesia.
"Kita penghasil terbesar itu. Tentunya kita ingin mendorong itu, supaya eksport kita makin tinggi, penyerapan tenaga kerja semakin tinggi, sehingga gejolak-gejolak sosial semakin menurun," kata dia.
Rosan mengaku Kadin siap membantu pemerintah untuk menggenjot industri kelapa sawit. "Kita harus mendorong industri industri yang sudah ada. Kita berikan intensif, kita perjuangkan," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaPeraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca SelengkapnyaKebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaSejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.
Baca Selengkapnya