Penghentian stimulus AS kian dekat, Rupiah makin sulit menguat
Merdeka.com - Analis Trust Securities Reza Priyambada memaparkan, dalam riset hariannya, laju Rupiah masih akan melanjutkan pelemahannya seiring terdepresiasinya sejumlah mata uang regional. Hal ini setelah merespon kian dekatnya pemberlakuan pengurangan stimulus The Fed.
Di sisi lain, sejumlah sentimen juga turut menghalangi potensi kenaikan Rupiah antara lain keputusan bank sentral Eropa yang belum akan menaikkan suku bunga acuan untuk mempertahankan pertumbuhan GDP-nya sehingga berimbas pada turunnya Poundsterling. Selain itu, rendahnya Dolar Australia setelah rilis kenaikan harga konsumer yang lebih cepat dari perkiraan, serta turunnya Yen setelah diadakannya pertemuan Bank of Japan.
Sementara, adanya penilaian negatif terhadap emas dari Morgan Stanley membuat laju USD terus terapresiasi. "Laju Rupiah berada di atas support Rp 12.123. Rupiah Rp 12.134-12.109 (kurs tengah BI)," tutur Reza, Kamis (23/1).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaPerdagangan Senin depan mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup menguat
Baca Selengkapnya