Penghujung Tahun 2022, Harga Beras di Jakarta Naik Tembus Rp16.000 per Kg
Merdeka.com - Harga Beras di Jakarta masih terus naik hingga 31 Desember 2022. Komoditas pangan utama tersebut masih dijual di angka tertinggi Rp 16.000 per kg. Kenaikan ini tidak lepas dari kondisi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang terjadi hingga akhir tahun 2022.
Melansir data infopangan.jakarta.go.id, Minggu (1/1), harga beras IR 64 atau Setra Ramos secara rata-rata kompak naik. Untuk beras IR III secara rerata dijual Rp 10.151 per kg, beras IR II 10.912 per kg, dan beras IR I Rp 11.769 per kg.
Sementara untuk beras IR 42 (Pera) juga mengalami kenaikan menjadi Rp 12.652 per kg. Adapun harga tertingginya dijual di Pasar Grogol, Jakarta Barat yang dipatok Rp 16.000 per kg.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan, cuaca tak bersahabat itu pastinya bakal turut mempengaruhi produksi dan harga beras di pasaran.
"Beras sampai Tahun Baru bakal makin tinggi. Harga akan naik sampai Desember (2022). Mungkin akan turun saat Januari, Februari (2023) ketika mulai masuk panen," kata Tauhid kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Menurut dia, bila hujan lebat berlangsung cukup lama, itu dikhawatirkan akan banjir pada daerah-daerah sentra produksi padi. Alhasil lahan sawah bisa rusak dan mengganggu musim panen.
"Sekarang kan udah mau musim panen, Januari mulai panen. Jadi kalau (periode cuaca ekstrem) meluas, otomatis akan terjadi penurunan produksi pada daerah-daerah berbasis padi," ungkap Tauhid.
"Kalau padi kan kena hujan biasa, asal jangan banjir. Kalau banjir, rusak sawah. Karena kalau padi kurang, kita impor, itu sosial politiknya tinggi lah. Itu harus diantisipasi," imbuhnya.
Selain kerusakan sawah, Tauhid menyebut iklim tak bersahabat berupa hujan lebat juga akan mengganggu arus logistik. Otomatis harga beras akan kian terkerek naik. "Logistik laut juga akan menunda pelayaran, enggak akan berani kalau ombak tinggi. Saya kira harus jadi catatan lah. Mudah-mudahan enggak akan banjir. Yang jelas, harga akan naik," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnya