Pengiriman batu bara turun 3 juta ton, nilai ekspor April merosot
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada April 2016 sebesar USD 11,45 miliar. Angka ini turun 3,07 persen dibanding Maret 2016 sebesar USD 11,8 miliar.
Secara kumulatif (Januari-April 2016) nilai ekspor Indonesia mencapai USD 45,05 miliar, menurun 13,63 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, penurunan nilai ekspor disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 0,1 persen dari USD 10,57 miliar menjadi USD 10,56 miliar. Selain itu, ekspor migas juga menurun 28,44 persen, dari USD 1,24 miliar menjadi USD 886,8 juta.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Mengapa penyerapan karbon menurun? Penelitian ini menyimpulkan bahwa hutan dan tanah hampir tidak mampu menyerap karbon, disebabkan oleh jumlah karbon yang dihasilkan jauh lebih tinggi dibandingkan kemampuan alam untuk menyerapnya.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa kegiatan hulu migas seringkali beririsan dengan LP2B? Sebab, pembangunan infrastruktur migas sering kali berada di area yang telah ditetapkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
"Tahun-tahun sebelumnya bulan April memang selalu terjadi penurunan dari Maret. Ada faktor musiman. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya ekspor batu bara sebesar turun 3 juta ton. Penurunan ekspor migas. Batu bara trennya menurun terus," kata Sasmito dalam konferensi pers di gedung BPS, Jakarta, Senin (16/6).
Selain itu, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 42,45 persen menjadi USD 327,3 juta, ekspor gas turun 20,02 persen menjadi USD 486,2 juta.
Sementara penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 159 juta (12,75 persen) dan perhiasan/permata sebesar USD 135,7 juta (18,05 persen).
Sementara itu, secara kumulatif, ekspor nonmigas produk industri pengolahan menurun 6,46 persen, ekspor produk pertambangan dan lainnya menurun 24,64 persen, dan ekspor produk pertanian menurun 19,84 persen. Sehingga, volume ekspor secara kumulatif menurun 9,22 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2015.
"Ekspor kita semakin didominasi manufaktur. Proses pengolahan dari bahan mentah diproses di dalam negeri. Sehingga ke depan kalau batu bara sebaiknya bukan di ekspor tapi dimanfaatkan atau di proses di dalam negeri sehingga memberi manfaat lebih banyak," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya