Penguatan SDM & Teknologi Jadi Kunci Industri Manufaktur Bertahan di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Penguatan ketahanan industri menjadi kunci untuk membangun dunia yang lebih baik di masa endemi Covid-19. Ini seiring mulai pulihnya dunia dari pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun melanda dunia.
Demikian tema dari pameran Industrial Transformation Asia-Pasific (ITAP) ke-4 yang kembali digelar dari 22-24 November 2021 dalam format hibrida untuk memaksimalkan jangkauan regional dan mendorong keterlibatan dalam industri manufaktur dan industri terkait.
Dua pilar utama ITAP 2021 adalah SDM dan Teknologi yang Memberdayakan. Dua hal tersebut adalah kunci untuk membangun ketahanan dan kelangsungan dunia yang tahan Covid-19.
-
Mengapa IPTEK penting untuk pertahanan negara? Berperan dalam pertahanan dan keamanan nasional, melalui pengembangan teknologi militer yang canggih.
-
Kenapa IPTEK penting? Adanya IPTEK, semakin mempermudah manusia dalam, memenuhi kebutuhan sehari-hari.
-
Kenapa IPTEK penting bagi manusia? IPTEK telah menjadi pilar utama dalam kemajuan peradaban manusia.
-
Bagaimana IPTEK membantu perkembangan? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
-
Apa arti dari IPTEK? IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada bidang studi dan penerapan pengetahuan serta teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Covid-19 masih menjadi masalah besar bagi perusahaan manufaktur yang melakukan produksi secara fisik dan aktivitas lapangan. Teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR) dapat membantu mengurangi masalah ini dengan memungkinkan produsen bekerja dengan aman, mengurangi risiko terpapar sekaligus meningkatkan produktivitas," ungkap Chief Executive (Markets) Constellar Holdings, Chua Wee Phong, selaku penyelenggara pameran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/11).
"Kami mengajak perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan kesempatan ini guna mengevaluasi proses bisnis mereka, meningkatkan keterampilan pekerja mereka dan membekalinya dengan keahlian yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi. ITAP senantiasa menjadi platform industri di kawasan untuk mengeksplorasi solusi inovatif, memperluas jaringan kemitraan dan membangun gudang alat mereka untuk pengembangan kemampuan,” jelas dia.
Constellar menargetkan lebih dari 15.000 pengunjung menghadiri pameran tahun ini.
"Tahun lalu jumlah pengunjung digital dari Indonesia berada di peringkat kedua terbanyak mencapai 8% dari total pengunjung. Tahun ini dengan dibukanya paviliun Indonesia oleh Kementerian Perindustrian RI di pameran fisik ITAP 2021 di Singapore EXPO, akan semakin mengundang banyak para petinggi perusahaan Indonesia untuk hadir secara fisik di ITAP 2021," ungkap Chua Wee Phong.
Kunci Daya Saing
Chief Executive Deutsche Messe, Jochen Köckler mengatakan, digitasi, keberlanjutan, dan rantai pasokan yang efektif adalah kunci daya saing produksi.
Pandemi dengan jelas menunjukkan seberapa cepat proses produksi dapat ditantang. Implementasi dan perluasan produksi yang berkesinambungan dalam Industri 4.0 menjadi komponen yang semakin penting dalam pengembangan produksi.
"Kawasan Asia Pasifik dengan cepat berkembang menjadi hub bagi perusahaan teknologi yang terkait dengan Industri 4.0. ITAP memberikan kesempatan bertemu secara langsung dengan perusahaan-perusahaan tersebut, merasakan inovasi teknologi dan menjalin kerjasama bisnis," ujar dia.
Fokus tahun ini pada Sumber Daya Manusia dan Teknologi adalah hasil dari pengamatan mendalam terhadap negara-negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, yang memiliki sentimen kuat seputar tantangan tenaga kerja yang timbul akibat protokol jaga jarak.
"Situasi ini akan terus berlanjut dan menciptakan kenormalan baru dimana perusahaan harus menyesuaikan pola kerja dan proses produksi. Ini akan menjadi kekuatan pendorong Industri 4.0 dan kita perlu mengembangkan secara sistematis di semua dimensi untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan," ujar Siriwat Waiyanit, Wakil Ketua (Manufacturing Automation and Robot Center) Thai-German Institute.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaDi era saat ini, banyak pilihan investasi mulai dari saham hingga obligasi, yang memungkinkan pelaku bisnis untuk mengelola risiko dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaCapaian ini tidak lepas dari kerjasama solid dari sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, sumber daya manusia (SDM) adalah kunci untuk memajukan suatu bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus serius menggarap industri hilirisasi ini dengan membangun roadmap
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaMenaker berharap, program yang diadakan Kemnaker ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN.
Baca Selengkapnya