Pengusaha akui ekspor alas kaki RI tinggal jauh dibanding China dan Vietnam
Merdeka.com - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengklaim kinerja ekspor alas kaki Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ekspor alas kaki Indonesia pada tahun 2017 yang mencapai 4,526 miliar euro. Angka ini naik dari nilai ekspor tahun sebelumnya sebesar 4,192 miliar euro.
Ketua Umum Aprisindo, Eddy Widjanarko mengatakan, peningkatan ekspor alas kaki Indonesia terjadi sejak tahun 2013. Pada tahun 2013 ekspor alas kaki Indonesia bernilai 2,906 miliar euro, naik di tahun 2014 menjadi 3,091 miliar euro, dan tahun 2015 pun naik ke 4,060 miliar euro.
"Ini membawa Indonesia untuk di Asia Pasifik menjadi eksportir alas kaki nomor 3 setelah China dan Vietnam," ungkapnya dalam Konferensi Pers, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/5).
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Bagaimana pabrik kulit Wonocolo melayani ekspor? Pabrik kulit yang terkenal dengan aktivitas ekspornya ini mayoritas pekerjanya adalah pribumi.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
Meski demikian, Wakil Ketua Bidang Sport Shoes dan Hubungan Luar Negeri Aprisindo, Budiarto Tjandra mengatakan, industri alas kaki dalam negeri perlu terus meningkatkan produktivitas, mengingat nilai ekspor Indonesia yang masih kalah jauh.
Diketahui berdasarkan data Aprisindo, nilai ekspor alas kaki China di Tahun 2017 mencapai 44, 886 miliar euro. Sedangkan nilai ekspor alas kaki Vietnam menembus angka 15,347 miliar euro.
"Bagaimana kita tingkatkan (industri alas kaki Indonesia). Kita lihat kompetitor kita, sekarang, Vietnam sudah belasan miliar euro. Kita naik, tapi naik sedikit-sedikit," jelasnya.
Tjandra mengatakan, potensi industri alas kaki di Indonesia masih sangat besar. Apalagi didukung dengan minat investor untuk menanamkan modal di sektor ini cukup tinggi.
"Industri sepatu ini dalam 2 terakhir investasi baru masuk di Jawa Tengah, sebagian di Jawa Timur. Ada 13 perusahaan besar. Itu (investasi) yang baru atau dia ekspansi atau buka pabrik lagi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data dari Trade Map, Heri menyebut perbedaan data yang mencolok antara catatan impor di Indonesia dan ekspor dari China.
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaMenurut Dino, perbedaan ini disebabkan oleh konsep 'country of origin' yang digunakan dalam pelaporan perdagangan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca Selengkapnya