Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha AS Ketar-Ketir, Bersiap Kemungkinan Resesi dan Kehilangan Pekerjaan

Pengusaha AS Ketar-Ketir, Bersiap Kemungkinan Resesi dan Kehilangan Pekerjaan krisis ekonomi. shutterstock

Merdeka.com - Gedung Putih dan anggota Kongres dari Partai Republik belum mencapai kesepakatan soal plafon utang Amerika Serikat. Dengan demikian, kemungkinan gagal bayar utang AS mulai terlihat.

Pemilik bisnis, bersama dengan seluruh negara lainnya berada dalam mode menunggu dan melihat, bersiap untuk kemungkinan resesi dan kehilangan pekerjaan, jika terjadi gagal bayar yang berkepanjangan.

Melansir dari CNN, menurut para ahli, ada beberapa hal yang dapat mereka lakukan untuk bersiap. Untuk membantu melindungi diri mereka sendiri, perusahaan harus mengevaluasi keterpaparan mereka terhadap kontrak pemerintah, mempertimbangkan untuk menyimpan lebih banyak uang tunai dan melepaskan tagihan Treasury jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.

Orang lain juga bertanya?

Namun, beberapa orang masih berpikir default (bangkrut) tidak mungkin terjadi. "Kita semua berharap tidak default. Tapi harapan bukanlah sebuah rencana," ujar asisten profesor keuangan di sekolah manajemen Vanderbilt Joshua White.

Menurutnya, beberapa perusahaan mungkin tidak langsung terkena dampak default. Tetapi mereka yang memiliki kontrak dengan pemerintah dapat mengalami penundaan pembayaran setelah AS kehabisan uang tunai.

White menjelaskan sektor pertahanan dan perawatan kesehatan sangat rentan terhadap gagal bayar, karena cenderung bergantung pada pendanaan pemerintah. Perusahaan swasta, seperti perusahaan teknologi, juga dapat memegang kontrak pemerintah.

White merekomendasikan perusahaan di industri tersebut mengadakan pertemuan rutin untuk memikirkan rencana jika pembayaran tertunda.

"Pada titik tertentu pemerintah akan menyelesaikannya.. Tapi sampai saat itu, perusahaan“perlu tahu, bisakah kita bertahan sampai titik itu? Dan berapa lama itu? Seberapa keras hal itu akan memukul kami untuk posisi kas kami?" terangnya.

Sementara itu, seorang profesor praktik profesional di sekolah bisnis Columbia, Harry Mamaysky mengatakan, jika terjadi default, mungkin ada pembayaran tertunda selama beberapa minggu. Pada periode itu, tuan tanah, vendor, dan lainnya mungkin lebih fleksibel dan menerima pembayaran belakangan.

"Bisnis yang mengandalkan pembayaran pemerintah harus siap menghadapi penundaan. Anda harus membuat rencana darurat," kata Harry.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Sritex Bangkrut, Pemerintah Siapkan Langkah Ini Demi Tekan PHK Massal
Sritex Bangkrut, Pemerintah Siapkan Langkah Ini Demi Tekan PHK Massal

Pemerintah berkomitmen untuk hadir bersama para buruh dalam menghadapi situasi ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju

Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Perekonomian Eropa Diprediksi Masuk Jurang Resesi di Akhir 2023
Perekonomian Eropa Diprediksi Masuk Jurang Resesi di Akhir 2023

Aktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi
VIDEO: Pengakuan Sri Mulyani, Indonesia Telah Jadi Korban Kekacauan Dunia Disorot Jokowi

Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya