Pengusaha: Banyak pemalakan liar, orang cari kerja diminta Rp 3 juta
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengeluhkan maraknya pungutan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Modusnya adalah meminta uang saat adanya lowongan pekerjaan atau penerimaan karyawan baru.
"Orang banyak cari kerja, kita buka lowongan kerja ternyata banyak orang ambil untung engga elok, cari kerja sudah pasti engga punya uang diminta Rp 2-Rp 3 juta," ujar Ade di Jakarta, Senin (29/8).
Ade sendiri mengaku kewalahan menangkal pungutan liar ini. Dia bahkan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menghilangkan pungutan liar.
-
Pekerjaan apa yang banyak dicari oleh perusahaan di Indonesia? Data LinkedIn menunjukkan bahwa analitik, desain, dan teknik adalah skill yang paling banyak dimiliki di kalangan tingkat pemula saat ini.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Dimana pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Mengapa Bara Indah Sinergi Group membuka lowongan kerja? Saat ini, Bara Indah Sinergi membuka kesempatan bagi lulusan SMK hingga S1.
-
Bagaimana orang Bekasi dipekerjakan? Para pekerja asal Jawa ini juga dibantu tenaga dari India yang dikerjasamai dengan pemerintah kolonial Inggris.
Menurut Ade, pungutan saat dibukanya lowongan kerja sangat marak terjadi di Jawa Barat, mulai dari Subang, Bandung, Sukabumi, dan Bogor. Namun, di Jawa tengah, kegiatan pungutan liar bisa dikendalikan.
"Pernah di Jawa Tengah, tapi bisa diredam pak gubernur. Di Jawa Barat, seperti Bogor, Subang, Bandung, Sukabumi, berkembang dengan cepat, tapi tidak terpengaruh pada perusahaannya," imbuhnya.
Selain pungutan liar, masih banyak pemalakan yang dilakukan oknum terkait keamanan situasi industri.
"Ini luar biasa di tengah perlambatan ekonomi. Para keamanan tersebut meminta uang berkisar Rp 20-Rp 25 juta per tahun. Pondasi kita perbaiki, kita giat perbaiki iklim usaha, tapi ada kayak gini," ungkap Ade.
Laporan: Aisyah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaMarak penipuan berkedok lowongan kerja di Bekasi, milenial tak lepas dari penipuan ini.
Baca SelengkapnyaDi hadapan Ganjar, Eli menceritakan dua anaknya yang lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesulitan mencari kerja.
Baca SelengkapnyaLaporan kasus penipuan tersebut antara lain pernah didapatkan berdasarkan iklan lowongan kerja yang disebarkan lewat WhatsApp dan Telegram.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaArif berharap penipuan berkedok lowongan pekerjaan ini bisa diberantas sampai ke akar-akarnya. Karena kasus ini meresahkan masyarakat, terutama pencari kerja.
Baca SelengkapnyaModus penipuan baru, pelaku tawarkan pekerjaan paruh waktu kepada korban.
Baca Selengkapnya