Pengusaha dorong UKM Indonesia tidak takut serbu pasar China
Merdeka.com - Pendiri United Harvest China Co.Ltd, Suprapto mengatakan masih banyak pelaku usaha,kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang takut memasuki pasar global, termasuk China. UKM diminta jeli melihat setiap peluang usaha.
"Dibandingkan ke Amerika dan Eropa, secara geografis China lebih dekat dengan Indonesia. Namun sebagian besar pengusaha di Indonesia, khususnya UKM justru masih asing dengan pasar China yang cukup besar," katanya di Beijing, seperti dikutip Antara, Jumat (2/12).
Suprapto mencontohkan saat dirinya akan memasarkan kerupuk udang di China, banyak yang meragukan. Sebab, adanya stigma bahwa orang China tidak makan gorengan.
-
Bagaimana UMKM Cianjur tembus pasar ASEAN? Sebelumnya hanya dua produk lokal yang tembus pasar ekspor, yakni radio kayu antik dan sambal honje.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana Pupuk Indonesia mendorong UMKM binaan untuk go internasional? Pupuk Indonesia bersama PIKA-PI mendorong UMKM binaan, khususnya yang bergerak di bidang wastra (kain tradisional yang sarat akan makna budaya nusantara) untuk naik kasta dan go internasional. Salah satu upayanya dengan aktif mengikuti event-event level internasional, seperti JFC yang sudah berlangsung selama lebih dari dua dekade ini.
-
Kenapa BRI dorong UMKM ke pasar kopi internasional? Direktur Commercial, Small, dan Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan,dukungan dari BRI untuk mendorong pelaku UMKM menembus pasar kopi internasional harapannya kopi Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah di Tanah Air, tetapi juga dapat merajai pasar kopi di manca negara.
"Kita cenderung tidak 'up date' dengan pasar China. Situasi pasar China sangat dinamis. Secara piramida lapisan-lapisan konsumennya makin banyak dan beragam," ungkapnya.
Suprapto mengungkapkan generasi di China, tidak sekedar generasi Generasi X (usia di atas 35 tahun), Generasi Y atau Generasi Millenial (usia 16-35 tahun) dan Generasi Z atau Generasi Post Millenial (usia 6-16 tahun). "Mereka juga sangat segmented dan ingin sesuatu yang bernilai tambah. Ini celah dan tantangan bagus untuk kita memasuki pasar China," ujarnya.
Dicontohkannya, kerupuk udang tak hanya bisa dibuat oleh Indonesia, tetapi juga Thailand dan lainnya. Namun, kerupuk Indonesia punya cita rasa bumbu yang berbeda serta pembuatannya masih dilakukan secara tradisional. Ini yang membedakan kerupuk udang Indonesia dengan negara lain. "Ini yang kita jual, yakni cara pembuatan yang tradisional dengan kemasan modern."
"Jangan karena UKM lantas kita minder, dan takut memasuki pasar global, khususnya pasar China," tambahnya.
Menaklukkan Hal senada diungkapkan Arifin Paparang dari Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd yang mengatakan, memasuki pasar China memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat ditaklukkan.
Pria kelahiran Makassar tersebut mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia dan produk yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global, termasuk di pasar China.
Arifin memaparkan, sejak mengambil alih Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd pada 2011, perusahaan itu hanya diawaki 12 orang, tiga diantaranya adalah warga negara Indonesia, termasuk dirinya.
"Saat itu tidak mudah memasarkan produk Indonesia di China. Tetapi kini dengan 1.100 karyawan, Youyijia mampu berkembang dan memiliki cabang di beberapa kota di China, dan banyak memasarkan produk makanan minuman Indonesia hingga mencapai penjualan senilai 1,5 miliar RMB pada 2015," ungkapnya.
Hal tersebut, tambah Arifin, membuktikan bahwa produk Indonesia makin dikenal dan diminati di China. "Awalnya memang susah memasarkan produk Indonesia di China, karena brand image Indonesia, sangat lemah di benak masyarakat China saat itu, tetapi dengan ketekunan dan komitmen kuat, semua dapat dilalui," katanya.
Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd merupakan importir produk makanan dari Mayora Indonesia. Sedangkan United Harvest China Co.Ltd merupakan anak perusahaan sekaligus importir distributor PT United Harvest Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaGuna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaPredatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.
Baca SelengkapnyaJokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Baca SelengkapnyaTemu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berbicara mengenai startegi agar produk UMKM bersaing di tengah gempuran online shop
Baca SelengkapnyaAda selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.
Baca Selengkapnya