Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha dorong UKM Indonesia tidak takut serbu pasar China

Pengusaha dorong UKM Indonesia tidak takut serbu pasar China Pengrajin Batik Betawi. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Pendiri United Harvest China Co.Ltd, Suprapto mengatakan masih banyak pelaku usaha,kecil dan menengah (UKM) di Indonesia yang takut memasuki pasar global, termasuk China. UKM diminta jeli melihat setiap peluang usaha.

"Dibandingkan ke Amerika dan Eropa, secara geografis China lebih dekat dengan Indonesia. Namun sebagian besar pengusaha di Indonesia, khususnya UKM justru masih asing dengan pasar China yang cukup besar," katanya di Beijing, seperti dikutip Antara, Jumat (2/12).

Suprapto mencontohkan saat dirinya akan memasarkan kerupuk udang di China, banyak yang meragukan. Sebab, adanya stigma bahwa orang China tidak makan gorengan.

Orang lain juga bertanya?

"Kita cenderung tidak 'up date' dengan pasar China. Situasi pasar China sangat dinamis. Secara piramida lapisan-lapisan konsumennya makin banyak dan beragam," ungkapnya.

Suprapto mengungkapkan generasi di China, tidak sekedar generasi Generasi X (usia di atas 35 tahun), Generasi Y atau Generasi Millenial (usia 16-35 tahun) dan Generasi Z atau Generasi Post Millenial (usia 6-16 tahun). "Mereka juga sangat segmented dan ingin sesuatu yang bernilai tambah. Ini celah dan tantangan bagus untuk kita memasuki pasar China," ujarnya.

Dicontohkannya, kerupuk udang tak hanya bisa dibuat oleh Indonesia, tetapi juga Thailand dan lainnya. Namun, kerupuk Indonesia punya cita rasa bumbu yang berbeda serta pembuatannya masih dilakukan secara tradisional. Ini yang membedakan kerupuk udang Indonesia dengan negara lain. "Ini yang kita jual, yakni cara pembuatan yang tradisional dengan kemasan modern."

"Jangan karena UKM lantas kita minder, dan takut memasuki pasar global, khususnya pasar China," tambahnya.

Menaklukkan Hal senada diungkapkan Arifin Paparang dari Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd yang mengatakan, memasuki pasar China memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat ditaklukkan.

Pria kelahiran Makassar tersebut mengatakan Indonesia memiliki sumber daya manusia dan produk yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global, termasuk di pasar China.

Arifin memaparkan, sejak mengambil alih Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd pada 2011, perusahaan itu hanya diawaki 12 orang, tiga diantaranya adalah warga negara Indonesia, termasuk dirinya.

"Saat itu tidak mudah memasarkan produk Indonesia di China. Tetapi kini dengan 1.100 karyawan, Youyijia mampu berkembang dan memiliki cabang di beberapa kota di China, dan banyak memasarkan produk makanan minuman Indonesia hingga mencapai penjualan senilai 1,5 miliar RMB pada 2015," ungkapnya.

Hal tersebut, tambah Arifin, membuktikan bahwa produk Indonesia makin dikenal dan diminati di China. "Awalnya memang susah memasarkan produk Indonesia di China, karena brand image Indonesia, sangat lemah di benak masyarakat China saat itu, tetapi dengan ketekunan dan komitmen kuat, semua dapat dilalui," katanya.

Shanghai Youyijia Food Trading Co.Ltd merupakan importir produk makanan dari Mayora Indonesia. Sedangkan United Harvest China Co.Ltd merupakan anak perusahaan sekaligus importir distributor PT United Harvest Indonesia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
4 Strategi Pemerintah Dorong UMKM Go Internasional
4 Strategi Pemerintah Dorong UMKM Go Internasional

Pemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.

Baca Selengkapnya
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia
Wasapada, UMKM Malaysia Diam-Diam Incar Bisnis Makanan dan Pendidikan di Indonesia

Guna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya

Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia

Predatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung

Jokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.

Baca Selengkapnya
Ditolak di Indonesia, Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei
Ditolak di Indonesia, Temu Ekspansi ke Vietnam dan Brunei

Temu tetap menjadi pasar daring terpopuler kedua di dunia, dengan rata-rata 662,5 juta kunjungan bulanan pada kuartal ketiga.

Baca Selengkapnya
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024
Dorong UMKM Tembus Pasar Global, Ini Bakal Dilakukan Kementerian BUMN di 2024

Pemerintah juga mengingatkan soal sertifikasi yang diperlukan sehingga produk bisa dipercaya dan memenuhi syarat masuk ke negara tujuan ekspor.

Baca Selengkapnya
Menaker Dorong Perusahaan Beri Perhatian ke UMKM
Menaker Dorong Perusahaan Beri Perhatian ke UMKM

Dukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Strategi UMKM Berkembang dan Bisa Bersaing di Tengah Gempuran Online Shop
Ganjar Ungkap Strategi UMKM Berkembang dan Bisa Bersaing di Tengah Gempuran Online Shop

Ganjar Pranowo berbicara mengenai startegi agar produk UMKM bersaing di tengah gempuran online shop

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya