Pengusaha ikan menderita, moratorium izin kapal kelamaan
Merdeka.com - Pengusaha ikan mengeluhkan lamanya pemberlakuan moratorium atau penghentian sementara izin eks kapal asing. Sebab, kebijakan tersebut sudah membuat banyak perusahaan ikan kolaps.
"Moratorium sudah terlalu lama, sudah banyak perusahaan kolaps, anak buah kapal diberhentikan. Di darat, pengolahan ikan sudah dihentikan," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Ikan Indonesia (Gapindo) Herwindo dalam diskusi membahas tantangan implementasi paket kebijakan Ekonomi, Jakarta, Senin (21/9). Acara tersebut digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Awalnya, moratorium berlaku enam bulan, mulai 3 November 2014 hingga 30 April 2015. Namun, diperpanjang hingga akhir Oktober mendatang lantaran Kementerian Kelautan dan Perikanan masih perlu waktu untuk verifikasi eks kapal asing.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Apa yang dihapuskan Pertamina? Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
Dengan demikian, moratorium tersebut bakal berlaku 10 bulan.
"Kalau KKP mau hapuskan illegal fishing, jangan terlalu lama, what next? Ini sudah 10 bulan. Jadi perusahaan yang nggak nakal juga mati. Tempat pengolahan juga tutup."
Selama moratorium, stok ikan menciut lantaran pasokan dari kapal eks asing menciut. Di sisi lain, pasokan ikan dari kapal nelayan tradisional belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi.
Dalam kesempatan sama, Wakil Ketua Komite Tetap Industri Pangan Strategis Kadin Yus'an meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman memperbaiki data pangan.
"Pendataan sektor pertanian tidak akurat ini menjadi masalah," katanya. "Diharapkan berbagai statement menteri dikaitkan dengan data yang akurat. Jangan membuat data dengan data tidak akurat, rusak komoditas kita, termasuk pangan." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.
Baca SelengkapnyaMasuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.
Baca SelengkapnyaErick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengambil langkah untuk merumahkan buruh karena kekurangan bahan baku dan berdampak terhadap produksi.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II, Etty Rachmiyanthi memberikan penjelasan. Menurutnya, ada beberapa poin yang harus disampaikan.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi ini, para pelaut harus merogoh kocek atau biaya lebih mahal untuk melintas di Terusan Panama.
Baca Selengkapnya