Pengusaha mainan naikkan harga jual saat Rupiah sentuh 15.000 per Dolar
Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) masih terus terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Rupiah bahkan sempat menyentuh angka Rp 14.500 per USD pada perdagangan pekan lalu.
Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia, Lukas Sutjiadi, mengatakan pelemahan Rupiah belum berpengaruh besar terhadap penjualan mainan. Namun demikian, diakui pengusaha mainan impor terbebani pelemahan Rupiah ini.
"Pelemahan Rupiah memang ada pengaruh terhadap importir. Nah, importir sekarang masih wait and see. Mereka ini melihat dulu jangan-jangan dia bisa beli barang tapi tidak bisa jual. Mereka masih melihat kondisi," ujarnya di Penang Bistro, Jakarta, Senin (23/7).
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Sejauh ini belum ada rencana pengusaha untuk menaikkan harga mainan. Mengingat sebanyak 60 persen mainan impor mendominasi pasaran Indonesia. "Sementara ini belum (ada kenaikan). Karena kemarin itu (awal tahun) sudah naik cukup tinggi, 20 sampai 25 persen," jelasnya.
Lukas menambahkan, pengusaha akan menaikkan kembali harga mainan jika Rupiah menyentuh angka Rp 15.000 per USD. Hal ini untuk mengantisipasi biaya operasional bahan baku yang kian membengkak dan harga beli barang dari negara asal yang cukup besar.
"Banyak hal yang jadi pertimbangan kenaikan harga mainan seperti UMR naik dan Dolar naik. Kalau sekarang kan cuma Dolar yang naik. Dolar kan bisa turun naik. Jadi kita bisa ada plus minus nya masih bisa. Batasnya 15.000 lah baru ada kenaikan harga mainan. Sekarang, paling untungnya aja tipis," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaBelum ada pelaku industri agro mengeluh terkait pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya