Pengusaha Makanan Ternak Benarkan Harga Jagung Masih Tinggi
Merdeka.com - Pengusaha makanan ternak mengakui bahwa harga jagung untuk pakan saat ini masih tinggi meski tidak ada kendala suplai dan sudah mulai memasuki masa panen.
"Kalau di Jawa Timur, masih sekitar Rp 4.800 per kilogram. Belum sampai itu Rp 3.000-an," kata Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak, Sudirman seperti dikutip dari Antara, (21/2).
Sudirman menjelaskan, harga kisaran jagung pakan Rp 4.800 per kilogram masih termasuk tinggi, karena dalam kondisi normal jelang masa panen, harga jagung yang sampai ke tingkat pabrik pakan bisa Rp 3.500 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
"Kalaupun di tingkat petani, acuannya Rp 3.150 per kilogram. Normal tinggi. Itu harganya sudah mempertimbangkan keuntungan petani dan kewajaran penerimaan pabrik pakan," katanya.
Mengenai komoditas jagung yang mulai memasuki masa panen, Sudirman menganggap bukan hal yang luar biasa, karena secara musiman panen terjadi pada Maret-Mei.
Dia justru mengharapkan adanya pasokan jagung yang terjaga hingga akhir tahun, agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pada periode November-Januari, yang dapat dipenuhi melalui peran Bulog.
"Bulog juga mesti mengisi stoknya, supaya nanti ketika lagi tidak panen, Bulog bisa membantu pabrik pakan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Sudirman juga mengingatkan kebutuhan jagung untuk pakan ternak meningkat pada 2019 dengan proyeksi mencapai 20 juta ton.
Lebih jauh dia menilai para petani telanjur mendapatkan iming-iming harga tinggi sehingga membuat harga ke tingkat pabrik pakan ikut melonjak.
Sebelumnya, Presidium Agri Watch, Dean Novel mengatakan bahwa harga jagung saat ini telah mengalami penurunan. Meski tercatat turun, namun harga ini masih berada tinggi dan berada di atas harga pokok penjualan (HPP).
Seperti diketahui, dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani, diatur untuk harga jagung pembelian di tingkat petani dengan kadar air 15 persen dipatok sebesar Rp 3.150. Sedangkan untuk harga acuan penjualan di tingkat konsumen sebesar Rp 4.000.
"Sekarang (harga jagung) bertahap turun sudah 1 minggu ini. Dari Rp 6.000 jadi Rp 5.000 dan per hari ini di Lombok, pasar peternak beli di antara Rp 4.500 - Rp 4.700 dari sebelumnya Rp 6.200," katanya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2).
Dia memperkirakan, harga jagung untuk pakan peternak tersebut dapat berangsur turun, mengingat sebentar lagi akan memasuki musim panen.
Di samping itu, Dean meminta kepada Pemerintah dan Perum Bulog agar agar impor jagung yang dikabarkan mendarat pada Maret mendatang tidak didistribusikan ke pasar. Sebaiknya, jagung tersebut disimpan di dalam gudang Bulog, dengan demikian tidak mematikan harga jagung lokal.
"Kalo impor masuk di Maret pasti. kecuali impor tidak di lepas ke pasar artinya tetap ada di gudang bulog tidak di lepas ke pasar sangat membantu lah," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas Pangan Polri melakukan monitoring penyerapan dan harga jagung di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaAktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya