Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha Minta Menteri Edhy Longgarkan Aturan Ekspor Anakan Ikan Arwana

Pengusaha Minta Menteri Edhy Longgarkan Aturan Ekspor Anakan Ikan Arwana Ketua Asosiasi Jardini Indonesia datangi kantor Menteri KKP. ©2020 Foto: Humas KKP

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Jardini Indonesia, M. G Nababan mendatangi kantor Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, Nababan meminta kelonggaran terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 21 tahun 2014 tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hias Anak Ikan Arwana, Benih Ikan Biota Hidup dan ikan Biota Hidup dari Wilayah Negara Republik Indonesia Ke Luar Wilayah Keluar Wilayah Negara Republik Indonesia.

Sebagai pengusaha ikan Arwana Jardini Papua, Nababan mengaku keberatan dengan aturan pemerintah yang menentukan ukuran penjualan anakan arwana 12 centimeter. Dia meminta ukuran standar diturunkan menjadi 3,5 cm sampai 5 cm.

Dia meminta Menteri Edhy untuk segera mengambil keputusan atas permohonannya lantaran masa panen anakan arwana semakin dekat. "Kami berharap Pak Menteri meninjau ulang aturan Permen 21/2014. Waktu panen sudah dekat pak, Oktober sampai Januari," kata Nababan dalam pertemuan tersebut, Jakarta, Selasa (25/8).

Lebih jauh dia menjelaskan, alasan usulan tersebut karena biaya pemeliharaan menjadi membengkak. Meliputi biaya pakan, obat-obatan, dan aksesoris penampungan.

Sementara banyak masyarakat Papua yang menggantungkan hidup dari menangkap anakan ikan arwana untuk diperdagangkan. Dia menambahkan penangkapan yang digunakan pun secara tradisional sehingga tidak merusak habitat ikan arwana. "Yang terpenting indukannya jangan ditangkap," kata dia.

Sebagai informasi, Arwana jardini tersebar di Merauke, Bouvendigul, Mappi dan Asmat. Namun kata Nababan, pemanfaatan ikan endemik ini hanya dilakukan di Merauke dan Bouvendigul. Pelepasliaran pun sering dilakukan untuk menjaga jardini tetap lestari.

Pemerintah Janji Kaji Aturan Ekspor

Menanggapi itu, Menteri Edhy mengaku meminta waktu untuk melakukan pengkajian atas permohonan Nababan. Saat ini pun baleid yang dimaksud juga tengah dalam proses kajian ulang di internal Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Sehingga setiap masukan menjadi bahan pertimbangan KKP sebelum adanya keputusan final. Dia ingin keputusan nantinya berpihak pada ekonomi dan juga alam.

"Kami minta waktu untuk mendalami ini. Pak Presiden memang sudah berpesan untuk tidak mempersulit masyarakat yang ingin berusaha," kata Edhy.

Selain itu, Menteri Edhy meminta tim Ditjen Perikanan Budidaya dan BRSDM untuk memulai uji coba budidaya arwana Papua. Lewat budidaya, pemanfaatan ekonomi oleh masyarakat dan keberlanjutan bisa sejalan.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Hewan Kecil Ini Sumbangkan Devisa Rp 127 Miliar Per Tahun ke Indonesia
Ternyata Hewan Kecil Ini Sumbangkan Devisa Rp 127 Miliar Per Tahun ke Indonesia

Devisa itu paling banyak berasal dari negara China.

Baca Selengkapnya
Janji Anies Kepada Nelayan Kronjo Tangerang jika Terpilih Jadi Presiden di 2024
Janji Anies Kepada Nelayan Kronjo Tangerang jika Terpilih Jadi Presiden di 2024

Anies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Perikanan Tak Capai Target, Menteri Trenggono Beri Alasan Begini
Ekspor Perikanan Tak Capai Target, Menteri Trenggono Beri Alasan Begini

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.

Baca Selengkapnya
Curhat Produsen Tahu di Purwakarta Keluhkan Harga Kedelai, Pilih Perkecil Ukuran daripada Naikkan harga
Curhat Produsen Tahu di Purwakarta Keluhkan Harga Kedelai, Pilih Perkecil Ukuran daripada Naikkan harga

Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit

Baca Selengkapnya
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian
Ingat, Kuota Impor Daging Sapi Harusnya Mengacu Rekomendasi Kementerian Pertanian

Dalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.

Baca Selengkapnya
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan

Menteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.

Baca Selengkapnya
Izin Ekspor Pasir Laut Dibuka, Menteri Kelautan Bilang Begini
Izin Ekspor Pasir Laut Dibuka, Menteri Kelautan Bilang Begini

Kegiatan ekspor pasir laut harus melalui proses ketat.

Baca Selengkapnya
Ganjar Janji Regulasi Kelautan Berpihak Kepada Nelayan
Ganjar Janji Regulasi Kelautan Berpihak Kepada Nelayan

kita harus libatkan mereka dalam setiap pengambilan keputusan agar regulasi kelautan kita ke depan berpihak pada nelayan," kata Ganjar

Baca Selengkapnya
Budidaya Udang di Indonesia Masih Ketinggalan Zaman, KKP Gandeng Perusahaan China
Budidaya Udang di Indonesia Masih Ketinggalan Zaman, KKP Gandeng Perusahaan China

Budidaya udang di Indonesia masih pakai cara tradisional.

Baca Selengkapnya
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal

Pasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Dilepas Menteri Kelautan, Tuna Kaleng Produksi Banyuwangi Diekspor ke Kanada
Dilepas Menteri Kelautan, Tuna Kaleng Produksi Banyuwangi Diekspor ke Kanada

Sebanyak 4 kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar 10 juta USD diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Jumlah Tangkapan Ikan Dikurangi, Nelayan Bisa Lakukan Cara Ini
Pemerintah Minta Jumlah Tangkapan Ikan Dikurangi, Nelayan Bisa Lakukan Cara Ini

Jumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.

Baca Selengkapnya