Pengusaha minta menteri tak bisa turunkan harga pangan direshuffle
Merdeka.com - Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Ismed Hasan Putro, mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo harus lebih serius lagi dalam mengatur harga pangan, mengingat menjelang Ramadan harga pangan semakin naik. Terutama peran menteri dalam mengatur harga pangan harus ditingkatkan.
Menurutnya, dengan adanya instruksi harga daging sapi harus mencapai Rp 80.000 menjadi penggerak tersendiri agar para menteri bisa mengupayakan turunnya harga pangan. Jika perlu, menteri yang tidak mampu mengatur harga pangan sebaiknya diganti atau direshuffle.
"Saya kira harga harus dijungkir balikkan, kalau menteri tidak mampu harus direshuffle, itu adalah shock terapi yang baik," kata Ismed di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/6).
Dia mengimbau agar pengaturan harga pangan ini tidak hanya dilakukan saat memasuki Ramadan, namun juga di hari-hari biasa agar kebutuhan pangan masyarakat tercukupi. Sebab, pemerintah masih dihadapi oleh mafia pangan yang membuat harga pangan menjadi bergejolak.
"Presiden harus ambil langkah tegas, apalagi dengan adanya mafia pangan yang memainkan harga dengan alasan stok dibilang kurang, padahal secara data dari Pemerintah (Kementan) stok cukup," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndustri pengolahan susu nasional harus bisa menyerap semua susu peternak.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca Selengkapnya