Pengusaha Nilai Masuknya Ahok ke BUMN Ganggu Iklim Sosial Politik
Merdeka.com - Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan SDM Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN Indonesia, Dandung Sri Harninto, menyayangkan sikap Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menawarkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mengisi kursi di salah satu BUMN. Dia menilai kehadiran Mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru bisa menjadi pertentangan di masyarakat.
"Tapi kalau saya pribadi tidak terlalu setuju karena nanti dia ini kan banyak konflik, beliau itu banyak yang bertentang. Jadi sebenarnya lebih ke iklim sosial politik yang harus dijaga pemerintah aja," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/11)
Kendati demikian, dia tak meragukan rekam jejak Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tak hanya menjadi gubernur, Ahok juga pernah menjadi salah satu pengusaha di Bangka dan kepala daerah di sana.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Jangan sampai nanti sebenarnya dia punya kapasitas bagus tapi kemudian ada resistensi ditaruh di public service apalagi Pertamina ya, takutnya justru sentimen, bukan sentimen kapabilitas Ahok tapi sosial politik yang lebih buruk gitu kalau saran saya mending orang lain. Karena efek sosial politik kadang-kadang dampaknya lebih serius dibanding yang lain kira-kira kalau pendapat saya pribadi seperti itu," jelas dia.
Direktur CORE Nilai Ahok Tak Cocok di BUMN
Senada dengan Dandung, Direktur Riset Centre of Reform Economics (Core), Piter Abdullah, menyebut kapasitas Ahok tidak tepat untuk memimpin salah satu perusahaan BUMN. Menurutnya sikap tegas yang dimiliki Ahok justru tepatnya memang berada di jalur birokrasi dan politik.
"Kalau dia ditempatkan di BUMN, masalahnya karakternya itu belum tentu cocok untuk karakternya BUMN. BUMN ini kan ada batasan-batasan yang menurut saya belum tentu cocok sama beliau, BUMN juga membawa citra pemerintah ya, tidak bisa," katanya.
Piter menilai, apabila ini dipaksakan maka akan menjadi bumerang bagi BUMN. Lantas kemudian, dia mengibaratkan dengan salah satu contoh kasus. Ketika Ahok masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, ketika dia melakukan kesalahan, tidak ada risiko terhadap DKI. Namun hal ini tidak berlaku ketika nantinya dia menjabat sebagai salah satu petinggi di BUMN.
"Tapi kalau pak Ahok dalam posisinya sebagai Direktur utama sebuah BUMN kemudian melakukan suatu kesalahan, hanya dikarenakan ucapan, yang bermasalah bukan hanya pak Ahok, BUMN nya bisa berisiko, nah ini yang menurut saya, mungkin itu yang membuat saya mengatakan tidak cocok beliau di BUMN," jelasnya.
Piter melanjutkan, dirinya tidak mempermasalahkan apabila Ahok ditunjuk hanya sebagai komisaris di BUMN. Sebab, karakteristik yang dimiliki Ahok pun cukup tepat untuk berada di situ
"Kalau dia menjadi direksi kayaknya itu yang susah, tapi kalau dia menjadi komisaris mungkin masih memungkinkan itu. Kalau komisaris kan pengawas, kalau pengawas justru orang-orang yang tegas orang-orang yang punya integritas tinggi, saya kira cocok," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mundur karena ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaErick menilai keputusan Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina mendukung Ganjar merupakan bentuk demokrasi.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca Selengkapnya