Pengusaha optimis industri ritel 2016 tumbuh 10 persen
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) optimis pertumbuhan industri ritel Indonesia di tahun 2016 dapat mencapai 10 persen, di mana di tahun 2015 hanya mencapai 8 persen.
"Tahun 2016 ini kami optimis bisa menutup di double digit 10 persen peningkatan penjualan toko ritel kami. tahun lalu, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 4,7 persen kita tutup dengan angka 8 persen. Kita harapkan dengan beberapa perubahan, kita bisa menutup di angka 10 persen," kata Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey, Jakarta, Rabu (28/12).
Menurut Roy, dengan ditekannya inflasi di bawah 4 persen, pertumbuhan industri ritel bisa meningkat. Sebab, dengan inflasi yang terkendali maka daya beli konsumen akan meningkat.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
"Tahun ini, kita syukuri bahwa kita bisa mencapai setengahnya dari tahun lalu sehingga kita memiliki, daya beli konsumen cukup bagus. Inflasi ini faktor yang memengaruhi harga, ketika inflasi tinggi berarti Rupiah tergerus tinggi. atau sebaliknya. Sehingga nilai dari suatu barang tentunya lebih baik ketika inflasi rendah," jelasnya.
Selain itu, harga listrik, gas, dan minyak di tahun ini juga relatif lebih stabil dibanding tahun lalu. Bahkan, industri ritel juga mengalami gejolak saat bulan puasa, sehingga memengaruhi pertumbuhan industri.
Kemudian, menurunnya suku bungan Bank Indonesia (BI rate) sebanyak tiga kali hingga menyentuh angka 6,75 persen juga menjadi faktor meningkatkan pertumbuhan industri ritel. Sebab, BI rate sangat menentukan faktor pinjaman setiap masyarakat Indonesia.
"Terjadi relaksasi karena BI rate turun, sehingga bunga pinjaman yang sebelumnya 10-12 persen, sekarang cenderung ke 9 persen. Bahkan target pemerintah mengeluarkan kebijakan moneter untuk semakin memperkuat kebijakan moneter ini, sehingga BI rate tahun depan harapannya bisa turun lagi," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaPertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal itu tidak mustahil untuk dicapai karena Indonesia pernah mencapai angka tersebut pada masa orde baru.
Baca SelengkapnyaProyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaAprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya