Pengusaha: Perjanjian dagang antar negara justru rugikan Indonesia
Merdeka.com - Perjanjian dagang antar negara diklaim justru merugikan Indonesia. Alhasil, bukan untung malah Indonesia buntung.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim mengungkapkan berbagai macam perjanjian dagang internasional mematikan kinerja industri dalam negeri.
"Fakta membuktikan kalau semua perjanjian dagang bilateral dan multilateral, sebagian besar merugikan Indonesia. Karena terjadi ketidakseimbangan, akhirnya defisit. Asean China Free Trade defisit kan?," kata Irvan di Jakarta, Jumat (20/2).
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
Maka itu, sebagai pelaku usaha pihaknya meminta agar pemerintah mengkaji ulang semua perjanjian tersebut.
Indonesia, lanjutnya, selama ini hanya menjadi pasar akibat rendahnya perlindungan negara. Hal ini terlihat dari rendahnya bea masuk ke dalam negeri.
Maka dari itu, dirinya mendukung rencana kenaikan tarif bea masuk sebesar 15 persen untuk komoditas baja.
"Indonesia sampai hari ini merupakan bea masuk paling rendah di kawasan. Jadi kita hanyalah pasar," tegasnya.
Seperti diketahui, Menteri Perindustrian Saleh Husein membenarkan bila kondisi industri baja dalam negeri makin kritis. Pihaknya mengklaim telah berkoordinasi untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.
"Industri baja kita cukup skarat. Kita ambil langkah-langkah dalam negeri untu bersaing, perlu ada pendalaman, beberapa kebijakan," kata Husein.
Langkah yang diambil pemerintah untuk menanggulangi situasi kritis industri baja, yakni dengan menaikan tarif bea masuk 15 persen. Menurut Husein, kebijakan kenaikan itu masih dalam kajian mendalam.
"Saya kira salah satu menaikan tarif, bea masuk 15 persen. Ini perlu ada kajian kembali. Sehingga industri baja kita jadi sehat," ungkapnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca Selengkapnya