Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha: Perjanjian dagang antar negara justru rugikan Indonesia

Pengusaha: Perjanjian dagang antar negara justru rugikan Indonesia Ilustrasi Ekspor Impor. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Perjanjian dagang antar negara diklaim justru merugikan Indonesia. Alhasil, bukan untung malah Indonesia buntung.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Irvan Kamal Hakim mengungkapkan berbagai macam perjanjian dagang internasional mematikan kinerja industri dalam negeri.

"Fakta membuktikan kalau semua perjanjian dagang bilateral dan multilateral, sebagian besar merugikan Indonesia. Karena terjadi ketidakseimbangan, akhirnya defisit. Asean China Free Trade defisit kan?," kata Irvan di Jakarta, Jumat (20/2).

Maka itu, sebagai pelaku usaha pihaknya meminta agar pemerintah mengkaji ulang semua perjanjian tersebut.

Indonesia, lanjutnya, selama ini hanya menjadi pasar akibat rendahnya perlindungan negara. Hal ini terlihat dari rendahnya bea masuk ke dalam negeri.

Maka dari itu, dirinya mendukung rencana kenaikan tarif bea masuk sebesar 15 persen untuk komoditas baja.

"Indonesia sampai hari ini merupakan bea masuk paling rendah di kawasan. Jadi kita hanyalah pasar," tegasnya.

Seperti diketahui, Menteri Perindustrian Saleh Husein membenarkan bila kondisi industri baja dalam negeri makin kritis. Pihaknya mengklaim telah berkoordinasi untuk mencegah kondisi menjadi lebih parah.

"Industri baja kita cukup skarat. Kita ambil langkah-langkah dalam negeri untu bersaing, perlu ada pendalaman, beberapa kebijakan," kata Husein.

Langkah yang diambil pemerintah untuk menanggulangi situasi kritis industri baja, yakni dengan menaikan tarif bea masuk 15 persen. Menurut Husein, kebijakan kenaikan itu masih dalam kajian mendalam.

"Saya kira salah satu menaikan tarif, bea masuk 15 persen. Ini perlu ada kajian kembali. Sehingga industri baja kita jadi sehat," ungkapnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda

Dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?
Perangkat Teknologi dan Alat Komunikasi Indonesia Didominasi Impor, Presiden Jokowi: Kenapa Kita Diam? Kaget?

Presiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.

Baca Selengkapnya
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini
Target Pemerintah Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah Bisa Gagal Gara-Gara Ini

Tren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal
Harga Jual Jauh Lebih Murah, Produk Impor Kini Rebut Pasar Produk Lokal

Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI
UU Deforestasi Uni Eropa Bakal Ganggu Kinerja Ekspor Komoditas RI

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten: Transformasi Digital di Indonesia hanya di Sektor Hilir Bukan Produksi
Menteri Teten: Transformasi Digital di Indonesia hanya di Sektor Hilir Bukan Produksi

Tak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.

Baca Selengkapnya
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya