Pengusaha sebut harga gas industri tak bisa di bawah USD 7 per MMBtu
Merdeka.com - Direktur Indonesia Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah mengatakan selama ini harga gas industri di Indonesia tidak menganut sistem mekanisme. Bahkan, harga gas pernah menyentuh di bawah USD 1 per MMBtu saat 2011 lalu.
"Waktu lima tahun (harga gas industri) di bawah USD 1. Industri pupuk 5 tahun lalu juga di bawah USD 1. Bahkan industri harga-harga ada yang USD 3 sampai USD 4 per MMBTU. Waktu harga minyak tinggi dan sebagian besar harga gas patokannya minyak," ujar Sammy di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (9/10).
Menurutnya, banyak negara di dunia menganut sistem mekanisme pasar, sehingga saat harga minyak dunia naik harganya pun turut terkerek. Namun konsekuensinya, kata Sammy, industri hulu migas di Indonesia sangat diatur oleh pemerintah. Setiap industri akan mengeluarkan dana untuk kegiatan operasionalnya, maka harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
"Hulu itu setiap mengeluarkan dana harus ada persetujuan dari pemerintah. Sangat regulated. Setiap lapangan punya keekonomian berbeda. Harga gas ditentukan oleh pemerintah. Gas didomestik tidak ditentukan oleh pasar. Waktu jaman harga gas di pasar USD 25, di kita masih ada yang USD 3-4. Tapi ya konsekuensinya kayak gitu," imbuh dia.
Sementara terkait harga gas industri di beberapa negara seperti Malaysia dan Singapura yang hanya USD 4 per MMBTU, Sammy menambahkan harga tersebut masih harga spot di kapal.
"Spot di kapal itu USD 4,75 dolar. Nah kalau mau dibawa kan harus diregasifikasi itu USD 2,3-2,5 per MMBTU harus tambahnya. Jadi kalau landing antara USD 7-9 per MMBtu," tandasnya.
Terlepas dari hal itu, dia menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa semudah itu menurunkan harga gas industri di bawah USD 6 per MMBTU. Pemerintah juga perlu mempertimbangkan bahwa tingkat kesulitan lapangan migas di Tanah Air berbeda.
"Untuk menetukan harga gas yang turun itu, lapangan itu berbeda-berbeda. Setiap lapangan yang baru dikembangkan, costnya tinggi, cost pemerintah itu masih kecil. Jadi tidak akan mungkin bisa dicapai. Apalagi untuk transportasi tidak akan ada yang gratis," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaTerdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca Selengkapnya