Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengusaha sebut industri mamin tahun ini penuh tantangan global

Pengusaha sebut industri mamin tahun ini penuh tantangan global Ilustrasi botol minuman. ©Shutterstock.com/Mariyana M

Merdeka.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8,2 hingga 8,5 persen di tahun ini. Angka tersebut masih sama dengan target pertumbuhan tahun lalu.

Ketua GAPMMI Adhi Lukman mengatakan pertumbuhan tahun ini lebih banyak tantangan yang akan dihadapi industri makanan dan minuman. Sebab, pertumbuhan ekonomi global masih belum pulih.

"2017 tetap bagus, saya optimis pertumbuhannya. Cuman masalahnya gempuran global makin kencang. Otomatis perusahaan-perusahaan makin menyiapkan strategi karena keuntungan perusahaan makin lama, makin kecil. Ini yang kurang sehat sebenarnya. untuk keberlanjutan industri, keuntungan kan mestinya wajar supaya ada investasi baru, bangunan baru. Ini perjuangan kita," kata Adhi di Gedung Kemendag, Jakarta, Senin (9/1).

Selain itu, kata Adhi, kekalahan Indonesia dari Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO membuat Indonesia kesulitan untuk menentukan kebijakan untuk perdagangan luar negeri. Hal ini juga memberatkan seluruh industri di Indonesia.

"Setelah kalah dengan Selandia Baru dan AS, kita akan menghadapi gugatan Brasil. Makanya perdagangan dan peraturan harus dikaji benar-bener, enggak bisa membuat kebijakan yang sempit," jelasnya.

"Lalu, pertimbangkan perdagangan global itu dengan kedaulatan pangan. Bisa dibilang saat ini kita menaburkan impor, tapi ini akan menjadi bumerang ke daya saing kita. Negara-negara lain sudah menerapkan bahwa bahan baku dari global. ini jadi tantangan ke depan," sambungnya.

Adhi juga menegaskan banyaknya tantangan global di tahun ini akan sedikit mempengaruhi keuntungan industri makanan dan minuman di Indonesia. "Variatif dari tiap perusahaan. Saya enggak bisa bilang berapa sampai berapa. Cuma makin banyak pengusaha kita yang bilang makin turun marginnya. Rata-rata mamin tuh rendah di bawah 10 persen keuntungannya. Kita kan kebingungan boleh impor atau enggak boleh impor. Lalu, kita lagi bahas susu, daging impor atau enggak. Dan gempuran kebijakan dari asing makin mempengaruhi dalam negeri," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Targetkan Penerimaan Cukai Minuman Berpemanis Rp3,8 Triliun di 2025
Prabowo-Gibran Targetkan Penerimaan Cukai Minuman Berpemanis Rp3,8 Triliun di 2025

Mengingat pengenaan cukai minuman berpemanis tersebut harus memperhatikan kondisi perekonomian saat ini.

Baca Selengkapnya
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan dan Minuman Dihantui PHK Massal, Ini Penyebabnya
Industri Makanan dan Minuman Dihantui PHK Massal, Ini Penyebabnya

GAPMMI meminta kejelasan maksud pemerintah dalam rencana pengenaan cukai minuman berpemanis.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Makanan & Minuman Ungkap Sederet Tantangan Dihadapi Industri di 2024
Pengusaha Makanan & Minuman Ungkap Sederet Tantangan Dihadapi Industri di 2024

Namun demikian, tantangan ini bukan tak ada solusi. Teknologi dipercaya akan memperkuat industri makanan dan minuman dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini

Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Baca Selengkapnya
Produk Jamu hingga Bumbu  Asal Indonesia Laris Manis di Pameran Fine Food Australia, Potensi Transaksinya hingga Rp12,81 Miliar
Produk Jamu hingga Bumbu Asal Indonesia Laris Manis di Pameran Fine Food Australia, Potensi Transaksinya hingga Rp12,81 Miliar

Keenam ekshibitor tersebut yaitu Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pertumbuhan Industri Manufaktur Tanah Air Menggeliat
FOTO: Pertumbuhan Industri Manufaktur Tanah Air Menggeliat

Industri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya