Pengusaha Susu Alami Kenaikan Omzet dari Rp1,2 Juta jadi Rp10 Juta saat PPKM Darurat
Merdeka.com - Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali telah berlangsung lebih dari sepekan. Regulasi ini dikeluarkan seiring dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 pada akhir bulan lalu.
Aturan tersebut tidak selalu berdampak negatif. Beberapa pedagang atau produsen makanan dan minuman tetap bisa untung lewat inovasi produk yang dikembangkan, khususnya yang berhubungan dengan peningkatan imunitas.
Salah satu pendiri olahan susu sapi Sukondang, Helmi Shemi mencatat, permintaan masyarakat untuk konsumsi susu meningkat selama pandemi. Biasanya dalam seminggu hanya memproduksi 100 liter, kini naik hingga 150 liter.
-
Bagaimana pelaku usaha Bontang bisa menang persaingan? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Kenapa kue pukis bisa menjadi ide bisnis yang menguntungkan? Membuat pukis pun bisa menjadi ide bisnis tersendiri untuk mendatangkan keuntungan
-
Mengapa resep minuman kekinian ini menguntungkan? Menjalankan usaha minuman yang sedang populer bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
-
Kenapa usaha makanan menggiurkan? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
-
Mengapa inovasi bisa menciptakan kualitas yang unik? Selanjutnya, inovasi juga memiliki manfaat untuk menciptakan kualitas unik. Seperti diketahui bahwa banyak orang tak sadar jika berinovasi membuat dirinya memiliki kualitas yang unik dan apabila inovasi berhasil dibuat dan dijalankan, maka perbedaannya pun akan terlihat.
"Penjualan Sukondang stabil tiap minggu 100 liter. Dua minggu terakhir justru meningkat dengan permintaan mencapai 120-150 liter (per minggu)," kata Shemi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (12/7).
Omzet penjualan saat ini mencapai Rp8 juta sampai Rp10 juta per bulan. Angka ini meningkat drastis dari beberapa bulan sejak produk susu pasteurisasi diluncurkan.
"Kalau dibanding saat awal beroperasi itu mungkin cuma Rp1,2 juta per bulan. Sekarang bisa Rp8 juta - Rp10 juta per bulan," kata dia.
Selama PPKM Darurat ini, Shemi mengaku sempat was-was karena pemerintah kembali memperketat beberapa wilayah menuju Jakarta. Dia khawatir tidak bisa mengirimkan susu ke para pelanggan karena proses pengolahan susu di Jalan Winong Dalam, Ciledug, Tangerang. Sementara para pelanggannya banyak yang dari luar Ciledug.
"Tidak ada hambatan meski sempat was-was (karena penyekatan)," kata dia.
Untungnya, lanjut dia pemerintah sudah menjamin untuk sektor esensial dan krusial seperti makanan dan minuman tetap bisa beroperasi. Sehingga proses pengiriman susu bisa setiap minggu tetap berjalan lancar meski ada penyekatan.
"Susu kami antar mulai Minggu dan Senin menggunakan kurir pribadi dan salah satu jasa pengiriman online," kata dia.
Punya 8 Varian Rasa
Shemi mengatakan susu merk Sukondang memiliki 8 varian rasa. Varian almond, full cream dan stroberi menjadi yang paling dicari pelanggannya beberapa waktu terakhir.
"Almond tetap peringkat satu dengan penjualan hampir 25 persen dibanding rasa lainnya," kata dia.
Para pelanggannya menyebut varian almond Sukondang memiliki rasa yang khas. Shemi menilai varian ini dicari kemungkinan karena belum banyak di pasar yang menjual susu rasa almond.
Selain itu, Shemi menyebut beberapa pelanggan sempat ada yang mengonsumsi susu pasteurisasi ini saat terinfeksi Covid-19. Berkat mengonsumsi susu ini, proses penyembuhan bisa menjadi lebih cepat dari pasien pada umumnya.
"Klaim teman gue yang pernah kena Covid-19, karena mereka minum Sukondang ini pulihnya lebih cepat. Ada yang 2 minggu, ada yang cuma 1 minggu sudah fit," kata dia.
Dia menambahkan, pada dasarnya karena susu Sukondang diolah secara pasteurisasi, masih ada bakteri baik yang ada dalam susu. Berbeda sama UHT yang bakterinya hilang semua.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaInovasi yang dilakukan peruashaan dalam rangka bisa menjawab customer hidden aspirations.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan PENA, usaha katering semakin berkembang hingga pendapatan berkali-kali lipat yang sebelumnya tidak terbayang.
Baca Selengkapnya"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
Baca SelengkapnyaPara vendor itu juga mengaku sudah mendapatkan keuntungan dari usaha penyediaan PMT.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaPupuk yang berkualitas dan ketersediaan pupuk yang mencukupi dari pabrik modern dan efisien dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaPermintaan nasi ampok jagung instan naik drastis seiring mahalnya harga beras. Usaha rumahan nasi ampok jagung di Jombang cuan jutaan rupiah per hari
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca SelengkapnyaWabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaTeladan hidup dialami oleh sepasang pengusaha saat memberikan bantuan minum kepada seorang pengemudi ojol di rumahnya.
Baca Selengkapnya