Peningkatan ekspor terganjal minimnya duit promosi ke luar negeri
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan memiliki target peningkatan ekspor sebesar 300 persen dalam lima tahun ke depan. Namun, pencapaian target itu terkendala minimnya anggaran promosi produk Indonesia ke luar negeri.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak mengatakan pihaknya hanya memiliki anggaran promosi sekitar Rp 50 miliar per tahun. Jauh di bawah anggaran milik Trade Promotion Center Malaysia yang mencapai sekitar Rp 800 miliar.
"Hal ini membuat kami mencoba mengefisienkan dana-dana yang ada," ujar Nus kepada wartawan di kantornya, Rabu (25/2).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
-
Apa aja produk tekstil impor yang Kemendag selidiki? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi pelaku bisnis? Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif; ketentuan asal barang (rules of origin); hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs); prosedur impor, ekspor, dan perbatasan; serta informasi lainya.
Anggaran mini, lanjut Nus, membuat pihaknya kesulitan mengidentifikasi pasar ekspor potensial. Idealnya, anggaran promosi sebesar Rp 800 miliar. Sayangnya, itu lebih besar ketimbang total anggaran ada di kantong Ditjen PEN Kemendag tahun ini sebesar Rp 280 miliar.
"Kami jadi harus kemana-mana cari dukungan untuk promosi. Makanya, saya sangat mengharapkan peran dari duta besar untuk menjadi marketing dan harus bergerak mencari peluang pasar," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nus, pihaknya juga mengharapkan peningkatan peran Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) di luar negeri.
"Dengan dana yang terbatas ini, kami harus menggenjot peluang ekspor. Sinergi dengan semua kementerian, seperti Kemenlu dan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) diperlukan juga untuk menggenjot promosi ekspor," bebernya.
Tahun ini, kemendag memiliki 171 titik promosi di luar negeri. Menurun ketimbang tahun sebelumnya 185 titik promosi.
"Turun. Tapi harapan kami para dubes harus menjadi marketer, dan lebih banyak promosi komoditas."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaUsulan tambahan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaUMKM di Jatim dijadikan salah satu 'soko guru' perekonomian di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPadahal sudah ada 87 persen pelaku UMKM telah terlibat dalam e-katalog.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaJumlah itu masih di bawah target belanja produk dalam negeri tahun ini sebesar Rp778 triliun.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca Selengkapnya