Penjelasan Lengkap soal Jebakan Utang dan Cara Menghindarinya
Merdeka.com - Utang menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Namun, terkadang ada kondisi yang menyebabkan seseorang harus berutang. Entah itu untuk mengambil pinjaman rumah, pinjaman pendidikan, atau karena kejadian tak terduga ataupun darurat.
Selama bisa memastikan akan membayar kembali utang dengan tepat waktu, maka sebenarnya tidak menjadi masalah. Meski begitu, sangat penting untuk tahu batas dan tidak berlebihan agar tidak jatuh ke dalam perangkap utang.
Apa itu Jebakan Utang?
-
Bagaimana cara menghindari utang? Selain itu, dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga memberikan pengajaran tentang hukum hutang dalam Islam. Beliau bersabda, 'Hutang ada yang mencukupi dan ada pula yang membebankan. Oleh karena itu, jika masalah datang, dan kamu mampu membayar, maka bayarlah hutangmu. Namun, jika kamu tidak mampu membayar, berilah toleransi kepada yang berhutang sampai dia mampu membayar.'
-
Bagaimana cara melunasi utang secara efektif? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
-
Apa yang bisa dilakukan kalau udah terlanjur utang? Akan tetapi, jika sudah terlanjur berutang dan memiliki kendala dalam melunasi utang tersebut. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Kenapa doa hutang lunas sekejap penting? Berdoa sebagai upaya spiritual untuk melunasi hutang memberikan dimensi yang mendalam pada pengelolaan keuangan seseorang.
-
Utang apa yang harus segera dilunasi setelah libur lebaran? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
Jebakan utang adalah situasi di mana peminjam dipaksa untuk mengambil pinjaman baru hanya untuk membayar utang yang sudah ada. Pada dasarnya, jebakan utang terjadi ketika kewajiban pembayaran melampaui kemampuan membayar pinjaman.
Melansir dari laman Forbes, jebakan utang belum tentu terjadi hanya karena pinjaman mahal atau besar. Selama pendapatan peminjam cukup, pinjaman besar dapat dilunasi tanpa kerumitan.
Namun, biasanya ini terjadi karena cicilan bulanan tidak dibayar tepat waktu. Sehingga bunga utang dan denda keterlambatan pembayaran terus meningkat. Dalam skenario seperti itu, peminjam akhirnya akan mengambil pinjaman baru untuk membayar pinjaman sebelumnya.
Selain itu ada alasan lain mengapa seseorang tanpa disadari bisa terjerat utang. Misalnya, seseorang mungkin telah meminjam dengan jumlah kecil, tetapi tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk membayar karena kehilangan pekerjaan.
Menghindari jebakan utang sangat penting, karena utang memiliki banyak risiko. Selain konsekuensi finansial, utang juga menyebabkan masalah psikologis dan masalah sosial serius lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan dana dan pembayaran hutang yang tepat waktu sangat penting untuk memastikan seseorang tidak terjebak dalam lingkaran hutang.
Membedakan Utang Baik dan Utang Buruk
Perlu dibedakan antara utang baik dan utang buruk. Untuk memahami hal ini, utang harus dipisahkan menjadi dua jenis, yakni menghasilkan pendapatan dan tidak menghasilkan pendapatan.
Utang yang diambil untuk membeli aset yang membantu menghasilkan pendapatan, dapat diklasifikasikan sebagai utang yang baik. Sebaliknya, pinjaman atau utang yang tidak menghasilkan pendapatan dapat dianggap sebagai utang macet. Istilah 'utang macet' mengacu pada pinjaman yang tidak dapat dipulihkan dan harus dihentikan.
Menghindari dan Mengelola Utang
Penggunaan kartu kredit mungkin terlihat memudahkan dalam hal pembayaran. Tetapi jika kebiasaan ini berlanjut untuk waktu yang lama, peminjam akan segera menemukan dirinya terjebak dalam utang karena beban bunga yang tinggi terus menumpuk.
Jebakan utang bisa membuat seseorang mengalami stres berat. Maka untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap utang, penting untuk merencanakan kebutuhan keuangan saat ini dan masa depan. Serta memastikan, jika suatu saat terpaksa untuk mengambil hutang maka harus tetap dalam batas kemampuan membayar.
Salah satu cara penting untuk mengelola utang adalah dengan menganalisis berbagai jenis utang yang timbul. Selain itu, tingkat bunga dari setiap utang dan keseluruhan jumlah terutang juga perlu dicermati untuk memutuskan bagaimana utang tersebut dikelola dengan baik.
Cara Hindari Jebakan Utang
Setidaknya ada enam faktor penting yang mungkin akan membantu mengatur keuangan dan menghindari jebakan utang.
Pertama, membuat dana darurat. Dana darurat dapat digunakan untuk menghindari jebakan utang. Misalnya dengan menyisihkan uang yang setara dengan gaji 6 bulan untuk dana darurat. Sehingga, jika terjadi sesuatu maka tidak perlu berutang. Dengan dana darurat, seseorang dapat mengatasi krisis dan menjaga segala sesuatunya berjalan selama beberapa bulan sampai situasinya stabil.
Kedua, memeriksa pengeluaran bulanan. Terkadang, seseorang cenderung berbelanja secara royal tanpa memeriksa pola pengeluaran. Padahal, melacak dan menganggarkan pengeluaran bulanan dapat mencegah pengeluaran yang boros.
Ini akan membantu dalam menghilangkan pengeluaran yang tidak diinginkan dan meminimalisir pengeluaran sehingga hanya fokus pada pengeluaran hal-hal penting saja. Karena sikap yang disiplin terhadap kebiasaan pengeluaran bulanan dapat mengurangi risiko jatuh ke dalam perangkap hutang.
Ketiga, menyeimbangkan anggaran untuk pembayaran utang bulanan. Salah satu cara yang baik untuk melindungi diri dari jebakan hutang adalah dengan memastikan bahwa total pengeluaran tidak melebihi 40 persen dari pendapatan bersih bulanan.
Anda juga harus mempertimbangkan pendapatan bersih setelah pajak, dana tabungan dan pengeluaran lainnya agar kondisi keuangan tetap stabil meskipun harus menyisihkan uang untuk pembayaran utang bulanan.
Cara Selanjutnya
Faktor berikutnya, melacak nilai pasar ekuitas rumah. Ini penting untuk menghindari ekuitas negatif dari kekayaan bersih karena beberapa waktu ini harga properti terus menurun atau stagnan di sebagian besar negara. Dengan terus-menerus melacak ekuitas rumah, akan memastikan Anda tidak lengah secara finansial.
Selanjutnya, memanfaatkan arus kas untuk membayar utang yang besar. Ini adalah cara sederhana untuk menghindari jebakan utang. Ketika ada aliran dana lebih seperti keuntungan modal atas penjualan saham atau bonus tahunan maka gunakan itu untuk membayar utang dengan pembayaran tinggi.
Karena ketika pinjaman dengan suku bunga tinggi dilunasi, Anda akan secara efektif menghemat jumlah uang yang seharusnya digunakan untuk biaya bunga yang lebih tinggi.
Terakhir, menghindari pengeluaran impulsif. Di era instan dan serba cepat, pengeluaran impulsif sering terjadi dan menyebabkan banyak orang sering jatuh ke dalam perangkap utang. Menggunakan kartu kredit atau pinjaman untuk membeli rumah yang lebih besar atau mobil baru terlihat sangat mudah. Tetapi itu yang telah mendorong ke dalam perangkap utang yang tidak disengaja. Jadi, pikirkanlah dua kali sebelum menghabiskan apapun melalui kredit.
Prioritaskan kebutuhan pribadi dengan menentukan barang-barang esensial, semi-esensial, dan non-esensial akan membatasi pengeluaran dan membantu Anda hidup sesuai kemampuan. Pada akhirnya, kesadaran yang tepat tentang pendapatan, kewajiban keuangan, dan pengeluaran rutin lah yang dapat mengurangi risiko jebakan utang sejak dini.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartu kredit kerap menjadi momok bagi masyarakat tradisional dan konservatif terhadap pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaTren pemakaian paylater di masyarakat terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMeminjam dana dari pinjol atau rentenir karena persyaratan yang sangat mudah, meskipun dibebankan bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaSelain PNS, pekerja sektor swasta juga akan memperoleh THR pada lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaTidak membayar utang disebut-sebut bakal mendatangkan azab tersendiri bagi siapa saja yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaHutang wajib dibayar. Jadi, jangan pura-pura lupa jika punya hutang.
Baca SelengkapnyaTerdapat amalan doa untuk memohon perlindungan dari lilitan hutang.
Baca SelengkapnyaMengumpulkan penghasilan merupakan langkah penting untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaCara menagih hutang dalam Islam ini perlu dipahami. Dalam Islam, tidak hanya menjaga hak pemberi hutang, tapi juga mempertimbangkan kondisi yang berhutang.
Baca SelengkapnyaDi saat pikiran sedang kalut, ada baiknya untuk menenangkan diri menghadapi situasi sulit ini.
Baca Selengkapnya