Penjelasan Menko Airlangga soal Kabar Pembatalan Beli Vaksin Astra Zeneca
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah belum memutuskan untuk membeli vaksin Covid-19 dari Astra Zeneca, sehingga informasi pembatalan pembelian vaksin itu tidak sepenuhnya benar.
"Berita tersebut (pembatalan pembelian vaksin Astra Zeneca) tidak sepenuhnya benar karena belum diputuskan dan Astra Zeneca itu menjadi salah satu kandidat," kata Airlangga dalam jumpa pers daring dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (27/10).
Menurut dia, pemerintah tetap mengkaji produsen vaksin Covid-19 di antaranya Astra Zeneca, Sinovac dan produsen lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) ini menyebut Astra Zeneca menjadi salah satu kandidat karena harganya mendekati harga publik. Perusahaan tersebut, kata dia, juga menyakinkan bisa menyediakan vaksin dalam volume yang besar.
Namun, lanjut dia, ketersediaan vaksin dari perusahaan yang bermarkas di Inggris itu tidak dalam waktu dekat dan baru bisa masuk diperkirakan pada kuartal kedua tahun 2021.
"Oleh karena itu arah presiden terhadap vaksin seperti Astra Zeneca, Sinovac dan lainnya itu tetap dikaji dan tentunya nanti dilihat sesuai kebutuhan yang ada di Indonesia dan juga kerja samanya ke depan," katanya.
Pemerintah juga mencermati perkembangan vaksin Merah Putih untuk ke depan diproduksi di dalam negeri.
Meski begitu, lanjut dia, pemerintah menyasar kerja sama dengan sejumlah produsen vaksin Covid-19 itu seperti dari Sinovac yang akan diproduksi BUMN dalam negeri Bio Farma karena kapasitas produksi di Indonesia juga cukup luas.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sutrisno Iwantono menilai bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 maupun aturan turunannya, yakni RPMK berpotensi merugikan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaProyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPertamina memilki BBM dengan oktan lebih rendah dari 92, yaitu RON 90 yang selama ini dijual dengan nama produk Pertalite.
Baca SelengkapnyaBASF dan Eramet masih buka peluang untuk terlibat dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, dengan cara menjual cadangan produknya.
Baca SelengkapnyaPermendag baru diberlakukan bulan Mei lalu, sehingga tidak mungkin dalam waktu singkat perusahaan sebesar Sritex pailit.
Baca SelengkapnyaKemendag juga menekankan pentingnya penelitian yang solid dalam mengimplementasikan aturan tersebut di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari aspek ketenagakerjaan, industri rokok tidak sedikit menyerap tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaKebijakan kemasan polos ini juga dinilai dapat menciptakan kekhawatiran akan inkonsistensi dalam pandangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha mendesak Kementerian Keuangan menunda pelaksanaan pengenaan pajak rokok untuk rokok elektrik.
Baca SelengkapnyaKedua beleid tersebut tengah mendapat sorotan hangat masyarakat luas karena dinilai memiliki dampak negatif yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menaruh optimis bahwa Sritex akan tetap berproduksi seperti sediakala.
Baca Selengkapnya