Penjelasan soal Stagflasi yang Mengancam Ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Indonesia saat ini masih mengalami tren pemulihan ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan 5,44 persen pada kuartal II-2022. Namun, kondisi ekonomi yang sehat ini tak lantas membuat Indonesia bebas dari ancaman stagflasi.
Kondisi ini tak terlepas dari dampak krisis energi global yang sudah memberi dampak ke sektor ekonomi riil. Terlebih baru-baru ini pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar hingga Pertamax.
"Tentunya kondisi ini menjadi momok sehingga kita melihat adanya tekanan stagflasi," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Makro, Bank Indonesia Solikin dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022: Normalisasi Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (7/9).
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Kenaikan harga akan memicu inflasi. Selain itu, inflasi yang tinggi juga disebabkan sebagai respons dari suku bunga yang tinggi. Sehingga akan menekan pertumbuhan dan berbuah pada stagflasi yang akan terus mengemuka.
Ancaman stagflasi ini akan berdampak pada Indonesia melalui tiga hal. Antara lain pelemahan ekspor, kenaikan harga komoditas dan memicu respons kebijakan dari negara maju.
Di sisi lain, neraca pembayaran Indonesia masih sangat bagus karena tekanan nilai tukar yang dikelola lebih baik. Meskipun rupiah mengalami depresiasi tetapi jauh lebih baik dibandingkan negara lain.
Gangguan Rantai Pasok
Hanya saja, yang menjadi masalah saat ini inflasi yang disebabkan gangguan rantai pasok. Terlebih saat ini aktivitas masyarakat mengalami peningkatan.
"Apalagi di tengah mobilitas masyarakat yang mulai meningkat," kata dia.
Untuk itu kata dia, strategi kebijakan moneter Bank Indonesia akan mendukung stabilitas nilai rupiah pada sisi inflasi maupun tekanan dari eksternal tadi. Caranya dengan tetap mengelola atau mendorong momentum pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya