Penjelasan Sri Mulyani Soal Beda Penanganan Omicron & Delta Serta Dampak ke Ekonomi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menilai, gelombang penyebaran omicron tidak akan terlalu banyak berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi nasional kuartal I-2022. Alasannya karakteristik varian asal Afrika Selatan ini berbeda dengan delta. Sehingga pemerintah menerapkan kebijakan penanganan yang berbeda.
"Karakteristik omicron ini beda dengan delta. Dari strateginya ini beda dengan delta. Ini bedanya ke ekonomi juga berbeda," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2022 dan Perkembangan Makro Ekonomi dan Sektor Keuangan Triwulan IV tahun 2021, Jakarta, Rabu (2/2).
Saat ini meski terjadi peningkatan kasus varian omicron namun aktivitas ekonomi tetap masih bisa berjalan. Akselerasi dari vaksinasi ini sudah bisa ditingkatkan. Bahkan vaksinasi telah diperluas sampai ke tingkat anak dan booster.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Sehingga daya tahan masyarakat lebih baik ketika terjadi gelombang penyebaran pasca libur natal dan tahun baru di awal tahun 2021. Kala itu tercatat pertumbuhan ekonomi -0,74 persen karena menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sedangkan saat ini aktivitas ekonomi tetap berjalan meskipun harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi daya tahan masyarakat meskipun harus ada protokol kesehatan akan diharapkan lebih baik," kata dia.
Puncak Omicron Bisa Dikendalikan
Di sisi lain yang terjadi saat ini ketertiban mobilitas masyarakat sudah berjalan dengan baik. Pada perayaan tahun baru kemarin telah diimbau untuk tidak melakukan selebrasi besar-besaran untuk mengurangi resiko penyebaran virus.
"Untuk itu kita optimis Q1 ini akan tetap menguat dari Q1 tahun lalu dan jauh lebih baik dan target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen di tahun 2022," kata dia.
Meskipun kuartal pertama masih ada 2 bulan lagi, Menteri Sri Mulyani yakin puncak penyebaran varian omicron masih bisa dikendalikan dengan baik oleh pemerintah. Walau ada sedikit pelemahan tetapi akan tetap terjaga dampak secara ekonominya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca Selengkapnya