Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjual undur-undur dan ikan hias, kini jadi bos catering tenar

Penjual undur-undur dan ikan hias, kini jadi bos catering tenar Ilustrasi restoran. ©2012 Shutterstock/Csaba Vanyi

Merdeka.com - Menjadi seorang pengusaha bukan cuma bicara modal. Ada hal lain yang tak kalah penting dari urusan duit, yakni bagaimana si pengusaha bisa membuat usahanya lebih kreatif dibandingkan pesaing yang sudah lebih dulu ada. Hal itu dipegang teguh, Dymas Tunggul Panuju. Kejeliannya melihat peluang bisnis di bidang kuliner mengubah hidupnya menjadi pengusaha sukses.

"Krisis yang bagaimana pun beratnya, kondisi bisnis kuliner tetap eksis sepanjang masa. Segmen bisnis kuliner bisa dinikmati semua kalangan karena manusia membutuhkan pangan untuk hidup," katanya diplomatis soal awal mula merintis usaha kuliner.

Pengakuan itu dia tuangkan dalam buku Rhenald Kasali Wirausaha Muda Mandiri terbitan Gramedia 2012. Sebenarnya, niatan Dymas menjadi pengusaha muncul mendadak karena keluarga terhimpit masalah ekonomi. Di masa-masa sulit itu, dia tengah menempuh pendidikan Strata 1 di Universitas Brawijaya Malang, fakultas Pangan.

Orang lain juga bertanya?

"Saat itu hanya ada dua pilihan, kuliah atau bekerja. Tapi saya pilih yang ketiga, memberanikan diri tetap kuliah tetapi harus bisa membiayai diri sendiri," ucapnya.

Di sela waktu luangnya di kampus, Dymas nyambi bekerja di sebuah rumah makan. Beberapa saat setelah itu, dia pindah ke perusahaan katering bekerja paruh waktu. Singkat cerita, kebetulan saat itu kampusnya mengadakan kegiatan. Sebagai steering commitee BEM di kampusnya, Dymas mendapat tugas menyediakan konsumsi dengan rasa enak tapi harga terjangkau.

Meski tugas menyediakan makan kala itu beres, ada hal lain yang mengganjal di benaknya. Dia justru melihat tugas menyediakan konsumsi kemarin sebagai berkah untuk memulai bisnis.

"Jika di Malang ada 36 perguruan tinggi, berapa besar peluang mereka memesan konsumsi ke perusahaan katering yang akan saya dirikan dan berapa keuntungan katering tersebut? Saya yakin sangat besar," beber Dymas.

Dia kemudian berpikir, jenis boga apa yang akan menjadi konsen usahanya. Pilihannya jatuh pada ayam bakar karena disukai berbagai kalangan, harga terjangkau dan tidak mudah bosan.

Untuk mempermudah pelanggan mengingat 'warung' ayam bakarnya, Dymas memberi nama Ayam Bakar Ngimbang. Nama ini bukan asal-asalan dia pilih. Menurut Dymas penamaan ini ada ceritanya.

Saat itu pemda Lamongan memberikan bantuan pada pengusaha di beberapa

kecamatan yang punya ciri khas seperti budi daya ikan bandeng, udang windu, tenun perengan dan keripik suku Modo. Tapi semua usaha-usah itu, bukan lahir dari kampung halamannya di Ngimbang, Lamongan bagian selatan. Ingin desanya juga bersaing dengan daerah lain, dijadikannya nama Ngimbang sebagai brand usaha kuliner miliknya.

Membawa nama daerah, tentu Dymas tak mau usahanya ini cuma ala kadarnya. Dia berusaha memberikan ciri khas yang jadi pembeda dengan usaha serupa.

"Semula saya hanya membuat produk seadanya yang penting enak. Namun setelah usaha katering makin dikenal, saya harus ciptakan ciri khas. Saya buat penelitian pengembangan produk dan studi konsumen di laboratorium pangan. Dari 30 orang panelis, muncullah nama Ayam Bakar Ngimbang," ungkap pria kelahiran Mei 1984 ini.

Dari situlah usaha yang mulanya hanya bermodal Rp 4,5 juta itu berkembang dan diterima masyarakat. Sejak didirikan pada 2006, sejumlah outlet mejeng mulai di kampus sampai mal ternama di Malang.

Pencapaian yang cukup baik buat Dymas. Sebagai pengusaha dari nol, dirinya bangga dengan hasil saat ini. Meskipun, urusan dagang bukan hal baru buatnya.

Semasa SD, Dymas pernah dagang serangga undur-undur sebagai bahan obat dengan harga Rp 500, kemudian dia jual menjual ikan hias. Bahkan di SMP, dia tak malu menjual burung puyuh.

"Saya sempat jadi siswa terkaya di sekolah karena sudah mendapat omzet Rp 10.000 per hari," kelakarnya.

Sebagai pebisnis, rasanya belum bisa dikatakan tangguh bila belum merasakan pasang surut. Itu pula yang pernah dialami Dymas. Menurutnya, merebaknya flu burung di Indonesia sekitar 2007 an lalu sempat membuat bisnisnya terjun bebas hingga omzet hanya 25 persen.

"Prinsip saya sumber uang bisa sama. Karyawan bekerja pada seorang enterpreneur. Lebih malu bula saya melamar jadi manajer padahal atasan saya D3 atau lulusan SMU. Mending buka perusahaan sendiri dan mempekerjakan anak S1 untuk pengelolanya," tegas penerima sejumlah penghargaan wirausaha ini.

Kini dia bisa membuat kedua orangtuanya tersenyum bangga. Tanpa harus meninggalkan pendidikan, dia bisa tetap bekerja bahkan menjadi pengusaha dengan gelar S2 Ilmu gizi di Universitas Negeri Solo.

Dari usaha tak sengajanya ini, kini Dymas bisa mengantongi Rp 26 juta per bulan atau Rp 312 juta per tahun dengan keuntungan bersih setahunnya Rp 166 juta.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jatuh Bangun Bos D'Kriuk Kembangkan Bisnis Ayam Goreng Tepung hingga Punya 1.500 Cabang
Jatuh Bangun Bos D'Kriuk Kembangkan Bisnis Ayam Goreng Tepung hingga Punya 1.500 Cabang

Sebelum sukses mengembangkan D'Kriuk, hampir 17 kali, Iksan Juhansyah dan keluarga berpindah-pindah tempat tinggal.

Baca Selengkapnya
Kerja Tak Digaji saat Pandemi, Pria Ini Bangkit dan Sukses Bisnis Peyek Kacang dengan Omzet Ratusan Juta per Bulan
Kerja Tak Digaji saat Pandemi, Pria Ini Bangkit dan Sukses Bisnis Peyek Kacang dengan Omzet Ratusan Juta per Bulan

Popularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses
Berawal dari Hobi Mancing, Pria Mantan Karyawan Ini Iseng Ternak dan Jual Beli Cacing di Gowa, Kini Sukses

Menurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Kisah Inspirasi Zaenal Arifin, Kembangkan Soto Organik Cuan Ratusan Juta Rupiah Per Bulan
Kisah Inspirasi Zaenal Arifin, Kembangkan Soto Organik Cuan Ratusan Juta Rupiah Per Bulan

Memulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang

Baca Selengkapnya
Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang
Pernah Dijauhi Teman dan Saudara karena Tak Punya Uang, Pria Ini Sukses Bisnis Ikan Kuasai Pasar Jepang

Selain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.

Baca Selengkapnya
⁠Mantan Pramugari Banting Stir Jualan Ikan, Awalnya Suami Suka Makan Ikan Kini Jual Sampai 1,5 Ton
⁠Mantan Pramugari Banting Stir Jualan Ikan, Awalnya Suami Suka Makan Ikan Kini Jual Sampai 1,5 Ton

Ifta Bintan adalah mantan pramugari yang kini banting stir menjadi seorang pengusaha ikan sukses sampai berhasil jual ikan sebanyak 1,5 ton.

Baca Selengkapnya
Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah
Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah

Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.

Baca Selengkapnya
Kuli Bosan Hidup Susah, Banting Setir Jualan Pisang Keju Ramainya Minta Ampun Sampai Difitnah Pakai Dukun
Kuli Bosan Hidup Susah, Banting Setir Jualan Pisang Keju Ramainya Minta Ampun Sampai Difitnah Pakai Dukun

Kisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Jago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura
Jago Lihat Peluang, Kisah TKI Jepang Pulang ke Tulungagung Sukses Budidaya Ikan hingga Diekspor ke Negeri Sakura

Tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun membuka peluang bisnis yang bisa diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam
Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam

Seorang pengusaha asal Wonosobo bernama Ganang adalah lulusan SMA yang kini sukses beternak ayam kampung.

Baca Selengkapnya
Bahagianya Kakek Eddy Usaha Siomay Membawa Manfaat, Lahirkan UMKM Baru dan Bantu Kurangi Pengangguran
Bahagianya Kakek Eddy Usaha Siomay Membawa Manfaat, Lahirkan UMKM Baru dan Bantu Kurangi Pengangguran

Puluhan tahun berjualan, usaha Eddy ternyata membawa manfaat besar karena melahirkan para pelaku usaha baru.

Baca Selengkapnya
Di Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas
Di Awal Tahun 2024, Akhirnya Bedu Buka Restoran Mewah dan Luas

Bedu ternyata menjual rumahnya untuk membuka usaha kuliner yang diimpikannya.

Baca Selengkapnya